IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Satuan Tugas Penanganan Jamaaah Umrah (SPJU) Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah kembali harus berjibaku membantu pemulangan jamaah umrah. Sebanyak 17 jamaah umrah akhirnya diberangkatkan dengan mobil coaster KUHI ke Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Ahad (29/1).
Staf Teknis 1 KUHI KJRI Ahmad Dumyathi Basori mengatakan, bahwa keputusan memberangkatkan jamaah umrah dengan mobil coaster KUHI diambil setelah komunikasi SPJU dengan pihak muassasah Al-Fauzan yang bertindak sebagai perusahaan provider visa Saudi Arabia tidak mendapat respons cepat, meski sudah dihubungi sejak siang.
Tidak ada kode iklan yang tersedia."Padahal ke-17 orang jamaah harus melakukan check-in pukul 20.00 di counter Citilink bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah," ujarnya, Senin (30/01). Mereka juga sudah diterbangkan ke Tanah Air pada Ahad malam, pukul 22.00 waktu Arab Saudi.
Dumyathi mengatakan, upaya menghubungi pihak perwakilan travel yang memberangkatkan yaitu PT KM di Saudi Arabia tidak berhasil. Menurutnya, bila ada masalah seperti ini, para mukimin asal Indonesia yang bekerja sebagai freelance 'kabur' dan tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban.
Harapan akhirnya tertuju kepada mitra PT KM, yakni Al-Fauzan, yang juga sulit dihubungi, walau sudah berkali-kali dicoba. Karena waktu terus berjalan, lanjut Dumyathi, KUHI KJRI akhirnya menggunakan kendaraan haji untuk membantu penanganan jamaah umrah yang semestinya domain business to business. "Alhamdulillah mereka akhirnya bisa diberangkatkan ke terminal haji didampingi oleh Pak Ali dan Pak Yusuf," tambahnya.
Kasus ini bermula dari adanya aduan dari ketua rombongan jamaah Muhtadi melalui whatsapp kepada salah satu petugas SPJU Fahmi Badri, bahwa dirinya bersama 16 jamaah ditolak di bandara saat akan check-in pada Sabtu (28/1). Karena itu, mereka kemudian menginap kembali di hotel Buhairah Baghdadiyyah Jeddah. "Kami mohon bantuan pemerintah dan KJRI," ujar Muhtadi kepada Fahmi.
Informasi ini lalu disampaikan Fahmi kepada STH 1 KUHI Ahmad Dumyathi. Sesuai prosedur, Fahmi lalu mendatangi lokasi jamaah untuk mengumpulkan informasi yang lengkap terkait nasib jamaah lalu melaporkannya melalui group komunikasi SPJU yang tersambung dengan pimpinan KJRI dan Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah di Jakarta.
Berdasarkan informasi dari Fahmi, lanjut Dumyathi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil meminta Kasubdit Umrah Arfi Hatim untuk menindaklanjuti. Ahad (29/01) siang, anggota SPJU mendapat informasi dari pimpinan rombongan bahwa mereka akan diterbangkan nanti malam. Sayang, sampai dengan sore hari, tidak ada pihak travel yang datang untuk membawa jamaah ke bandara sehingga KUHI KJRI segera bertindak.
Terkait kejadian ini, Dumyathi meminta, agar ada pendamping jamaah dalam setiap keberangkatan mereka dari Jakarta, berapapun jumlahnya. Selain itu, pihak travel juga harus menunjuk perwakilan resmi di Saudi dan itu dilaporkan kepada KUHI-KJRI. "Bila ini dilakukan ke depan, kasus-kasus serupa dapat dihindari di masa mendatang," ujar Dumyathi




