IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama saat ini tengah mempersiapkan draft Nota Kesepahaman (MoU) terkait penyelenggaraan haji. MoU ini rencananya akan dibahas bersama dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi yang dijadwalkan akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat mendampingi kunjungan Khadimul Haramain, Raja Salman.
Pembahasan draft MoU ini dilakukan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah beserta Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri, serta dipimpin langsung oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin. Sebagai draft awal, ada kurang lebih 14 item poin pokok yang dibahas dan didiskusikan secara mendalam.
Ke-14 artikel tersebut berisi hal-hal berkenaan dengan penyelenggaraan haji dan umrah di Tanah suci. Di antaranya seperti kemungkinan pemasaran produk-produk bahan baku makanan untuk kebutuhan konsumsi, penyembelihan hewan kurban yang sesuai syariah dengan harga terjangkau, perumahan bagi jamaah, serta peningkatan kinerja petugas haji dan lain sebagainya.
Lukman berharap, draft MoU ini dapat diselesaikan secepatnya, untuk kemudian dikomunikasikan dengan beberapa kementerian terkait, seperti Kemenlu dan lain sebagainya. Draft MoU yang sudah final ini nantinya akan dibahas bersama dengan draft yang juga disiapkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Nanti kita kirim sesuai prosedur yang ada, biar mereka pelajari dulu. Jika dirasa kurang, biar mereka tambahi, atau jika kelebihan, biar mereka kurangi. Kita juga sedang menunggu draft MoU dari sana, untuk kita pelajari dan padukan," terang Menag di Kantor Kemenag Jl MH Thamrin, Jakarta, kemarin.
Dikatakan Lukman, draft yang ada mudah dipahami dan tidak multi tafsir, biar mudah dan jelas implementasinya. "Semoga draft ini bisa mengikat dua kementerian untuk saling bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi jamaah haji, khususnya jamaah haji kita," ucap Menag.