IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penyelenggaraan haji dan umrah. Asosiasi Umrah dan Haji Pratama menyampaikan tiga harapan penting kepada Raja Salman terkait dengan haji dan umrah.
Bendahara Pratama, Ali Masugi, mengatakan meski pihaknya berterimakasih atas kembalinya kuota dasar haji Indonesia, tetapi dia berharap pemerintah Arab Saudi berkenan menambah atau menyesuaikan kuota tahun ini dan mendatang minimal sesuai dalam ketentuan yang berlaku di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Dia menjelaskan, dalam ketentuan tersebut tertuang bahwa kuota ditetapkan satu per mil dari total populasi Muslim di negara setempat. Jika mengikuti ketetapan tersebut, kuota dasar Indonesia semestinya 222.284 ribu jamaah.
Ini dengan perincian bahwa total penduduk Muslim Indonesia mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini adalah 87,17 persen dari total jumlah penduduk yaitu 255 juta pada 2016. Jadi bila ada penambahan kuota sebanyak 27.716 dari kuota penyesuaian 222.284, totalnya menjadi 250 ribu jamah tahun ini.
“Dengan demikian daftar antrean bisa ditekan,” kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/3).
Selain menyampaikan harapan terkait haji, imbuh dia, pihaknya juga berharap pencabutan biaya visa bagi jamaah umrah yang kedua kali dan seterusnya. Ini sangat beralasan mengingat tak semua jamaah berasal dari kalangan mampu.
Ali juga berharap sinergitas yang baik antara asosiasi umrah dan haji dengan instansi Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji dan umrah. Kerjasama tersebut setidaknya membuka peluang menggerakkan sektor industri terutama jasa wisata halal.