IHRAM.CO.ID, 18 tahun berada dalam industri penyelenggaraan perjalanan haji dan umrah, Al-Amin Universal Group (Al-Amin) fokus pada konsistensi kualitas layanan. Sebab, layanan terbaik merupakan alat promosi paling kuat melanggengkan hubungan dengan jamaah dan usaha.
Itulah yang dilakukan Direktur Utama Al-Amin Universal Group (Al-Amin) Ali Muhammad Suharli. Dia menuturkan, sejak mendapat izin resmi dari Kementerian Agama pada 1999, Al-Amin Universal Group berusaha konsisten menjaga kualitas layanan. Makin berkualitas makin bagus dan mudah bagi jamaah menjalankan ibadah selama di Tanah Suci. Layanan ini pun tak cuma soal fasilitas, tapi juga bimbingan jamaah.
Hal itu tidak lepas dari rekam jejak Al-Amin yang sudah dirintis oleh HM Suharli sejak 1984. Menurut Ali, biro perjalanan haji dan umrah adalah bisnis layanan, nama baik yang harus dijaga. "Promosi terbaik, terhebat, dan tak tertandingi adalah layanan terbaik. Rekomendasi ada dari pengalaman baik jamaah," kata Ali saat ditemui Republika.co.id, di Kantor Manasik Prima, Kebayoran, Kamis (23/3).
Untuk menjaga konsistensi layanan itu, Al-Amin membentuk Manasik Prima pada 2004 sebagai sister company Al-Amin Universal. Meski sama-sama biro perjalanan haji dan umrah, keduanya menggarap segmen berbeda. Al-Amin Universal untuk segmen premium, sementara Manasik Prima untuk segmen menengah sehingga layanan keduanya tidak bercampur.
Selain itu, agar Al-Amin dapat melayani jamaah dengan baik, pemberangkatan jamaah pun tidak terlalu banyak. Karena yang mereka layani adalah tamu Allah SWT. "Memberangkatkan 5.000 jamaah setahun itu sudah banyak. Kami mengukur diri. Karena, bagi kami, semua harus ditangani dengan baik," ungkap Ali.
Tantangan dan persaingan perlu dihadapi dengan positif, ketegasan dari penyelenggara, dan akad yang jelas dengan jamaah. Al-Amin menghindari persaingan harga paket perjalanan umrah dengan inovasi yang tidak positif dan bertahan pada proses bisnis yang baik sesuai visi misi perusahaan.
Dengan dua unit usaha, Al-Amin Universal dan Manasik Prima, persaingan semacam itu diakui Ali berdampak Manasik Prima yang menyasar kelompok menengah, terutama agen mereka di daerah. Berbeda dengan Al-Amin Universal yang fokus pada segmen kelompok premium. Di lapangan, persaingan lebih nyata sehingga Al-Amin mengedukasi agen agar tidak ikut ke dalam sistem inovasi yang tidak positif itu.
Al-Amin juga mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati dengan sistem MLM atau money game yang mungkin digunakan penyelenggara haji dan umrah yang tidak berizin. Jangan sampai masyarakat terjebak pada kemudahan sesaat yang sebenarnya tidak baik. Meski begitu, pilihan kembali ke masyarakat.
"Sistem itu masih berjalan di masyarakat dan jadi bom waktu. Bila sistem itu berhenti, akan banyak jamaah gagal berangkat. Entah seperti apa ujungnya," ungkap Ali.
Harusnya, lanjut Ali, ada tindakan tegas. Tidak ada aturan harga bawah menjadi celah biro perjalanan haji dan umrah tidak bertanggung jawab untuk masuk.
Harga paket umrah yang terlalu rendah jadi tidak masuk akal. Manasik Prima juga punya paket ekonomis, namun dengan perhitungan harga wajar sehingga nyaman juga untuk jamaah. Salah satu tujuan adanya paket ekonomis ini untuk edukasi jamaah.
Al-Amin juga turut mendukung program Amphuri menggalakan Umrah Umat yang fokusnya pada edukasi. Umrah yang terlampau murah cenderung ada ketidakjelasan. Umrah Umat sendiri jelas Lima Pasti Umrah sesuai regulasi dengan harga wajar.
Al-Amin bergabung di Umrah Umat yang paketnya di bawah Rp 20 juta ini. "Sebab, sayang kalau masyarakat mendaftar ke biro yang tidak berizin hanya karena ikut-ikutan. Nanti jadi persoalan di belakang," kata Ali.
Beberapa tahun ini umrah banyak diminati dengan kondisi ekonomi umat Islam membaik. Ini perlu diiringi peningkatan pemahaman masyarakat memahami melalui edukasi. Banyak kasus penipuan calon jamaah karena kurang informasi.