IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyarankan agar jamaah haji yang sudah lanjut usia didahulukan untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah. Pasalnya, saat ini sudah ada kuota tambahan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi, yaitu sebanyak 10 ribu orang.
“Ada kuota tambahan kan harusnya diprioritaskan kepada calon jamaah yang usia lanjut,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (23/3).
Ia menuturkan, sudah banyak kasus yang menujukkan bahwa kebijakan tersebut harus dilakukan oleh Kementerian Agama. Contohnya, seperti guru mengaji yang berusia 75 tahun hingga saat ini belum berangkat juga ke Tanah Suci. Padahal, kata dia, sejak 2012 lalu guru ngaji yang tak disebutkan namanya tersebut sudah mendaftar. “Guru ngaji saya, sudah 75 tahun, sudah 2012 kemarin sudah saya usulkan juga tidak berangkat-berangkat,” ucapnya.
Ia mengingatkan agar kuota tambahan tersebut tidak serahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai lebih banyak uang. “Jangan sampai diperjualkan belikan ya kan. Harusnya kan menghabiskan dulu yang lansia itu kan, yang di atas 70,” katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, ada juga calon jamaah haji yang sudah lanjut usia mendapat jadwal ke Tanah Suci 10 tahun lagi, namun akhirnya meninggal. Karena itu, sekali lagi ia meminta agar Kemenag mendahulukan calon jamaah yang lanjut usia.
“Jadi, sebenarnya kita sudah minta penjelasan dari Menteri Agama, sebenarnya lansia sekarang berapa jumlahnya dan akan selesai kapan?” ujar mantan Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.