REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Semangat siang dan keceriaan dari kakek dan nenek saat mengikuti manasik haji, melengkapi 140 orang di aula Kementerian Agama Nagan Raya, Aceh, pekan lalu itu.Para calon jamaah haji itu wajib mengikuti manasik seminggu sekali yang diadakan setiap Selasa.
Teungku-teungku sangat anstusias dalam memberikan tarbiyah yang penuh pelajaran untuk bekal melakukan ibadah ke Tanah Suci yang akan di selengarakan dalam waktu dekat ini. Para teungku terdiri dari tiga orang: dari IPHI yang sudah senior dalam bidang manasik haji, perwakilan dari Kantor kemenag Nagan Raya masing-masing orang.
Pertama Drs Tgk Jauhari sebagai pemateri, Tgk Ampon Idris sebagai pendamping, Abdul Mutalib SPd sebagai moderator. Mereka didampingi Basir, selaku Kasi Pendidikan Islam, yang juga sebagai pembimbing.
Bimbingan manasik haji ini sangat perlu dilaksanakan sebagai wujud rasa kasih sayang para teungku kepada umat yang belum faham tentang tata cara pelaksanaan haji yang baik dan benar yang sesuai dengan Sunnah dan Qur'an.
"Bek sampe 'oh rhom jumrah singoh, kareuna hana meuphom cara, rhoh teurhom ngon-ngon silop atawa ngon kaye Nyan ka keunong ulee gop, kapanyang lom urusan," sepenggal statement Tgk Jauhari, yang intinya mengingatkan teknik lempar jamarah, yang mengundang pecah tawa kakek dan nenek yang hadir.