IHRAM.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 45 orang jamaah umrah First Travel yang sempat tertunda keberangkatanya, telah diterbangkan Sabtu sore (1/4) pukul 17.45 WIB. Mereka diterbangkan ke Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Emirates melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Rombongan jamaah yang kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan Cirebon, dan beberapa daerah ini sesuai jadwal harusnya diberangkatkan pada 28 Maret 2017 lalu. Namun, karena visa di Kedutaan Besar Arab Saudi belum keluar, jamaah terpaksa diinapkan di Hotel Pop yang dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta.
Tertundanya keberangkatan para jamaah sempat menimbulkan dugaan bahwa First Travel menelantarkan jamaah. Namun, hal ini dibantah oleh salah satu jamaah Yanto Irianto. Dia menyebut, yang terjadi bukan penelantaran jamaah, tetapi tertundanya keberangkatan selama tiga hari.
“Kami kemarin bukan telantar, tapi cuma tertunda saja waktu keberangkatannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada First Travel yang telah memberikan support sehingga kami bisa berangkat,” kata Yanto dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (2/4).
Menurut dia, selama tiga hari menunggu, pihaknya juga difasilitasi dengan baik oleh First Travel, baik dari hotel maupun makanannya. “Kami menginap di hotel, makan tiga kali sehari, cukup memuaskan. Semua ditanggung pihak travel. Kami tidak keluar uang seperak pun,” kata Irianto.
Dia menyebut memang ada jamaah yang sedikit terganggu kesehatannya selama masa menunggu kemarin. Tapi, kata dia, sekarang yang bersangkutan sudah sembuh dan tidak ada masalah. “Itu sebenarnya karena pikiran saja, buktinya sekarang sudah sehat begitu tahu diberangkatkan hari ini,” kata dia.
Juru bicara sekaligus kuasa hukum First Travel, Deski, menegaskan tidak ada penelantaran jamaah. Yang ada hanya penundaan keberangkatan yang semuanya sudah difasilitasi oleh pihak First Travel. Perusahaan sudah memesan tiket untuk keberangkatan tanggal 28 Maret sehingga sudah ada tiket berangkat dan pulang.
"Tapi sistem administasi kedutaan (KBSA) yang tidak bisa kami intervensi. Jadi jamaah bergantung ke kami, sedangkan kami bergantung pada pihak kedutaan yang mengeluarkan legalitas untuk visa. Setelah keluar, kami hargai itu semua," ujarnya.
Setelah dia menjelaskan kepada jamaah bahwa tertundanya keberangkatan itu kaarena masalah visa, mereka bisa menerima dengan baik. Deski juga mengatakan bahwa tertundanya keberangkatan 45 jamaah ini tidak mengganggu keberangkatan jamaah First Travel lainnya.