IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI menandatangani perjanjian pengangkutan udara jamaah haji Indonesia 2017 dengan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines di Kantor Kemenag RI pada Jumat (7/4). Dua maskapai penerbangan tersebut menyatakan telah meningkatkan pelayanan penerbangan untuk jamaah haji Indonesia.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Abdul Djamil mengatakan, tahun ini ada beberapa hal yang menjadi kemajuan dibanding tahun lalu. Terutama kemajuan dalam hal kuota jamaah haji yang bertambah. Tahun lalu Kemenag RI memberangkatkan 155.200 jamaah, sekarang memberangkatkan 204.000 jamaah.
Menurutnya, bertambahnya kuota jamaah tentu harus disertai dengan kesigapan dan kesiapan untuk melakukan pelayanan haji di dalam negeri dan luar negeri. "Tidak kalah penting dari itu semua, mata rantai haji yang selalu menjadi bagian penting adalah transportasi udara," kata Djamil di Kantor Kemenag RI, Jumat (7/4).
Ia menerangkan, kedua maskapai tersebut telah mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan angkutan udara. Diharapkan dua maskapai tersebut juga menyiapkan segala sesuatunya secara rapi karena ada peningkatan jumlah kuota jamaah haji. Peningkatan jumlah kuota tentu akan berimplikasi pada pengorganisasian yang harus lebih rapi lagi.
Ia menyampaikan, pihak Kemenag RI menuntut dua maskapai ini melakukan persiapan yang lebih dini. Pesawat dari Garuda Indonesia yang akan digunakan menurutnya masih tergolong baru. Sehingga dapat meningkatkan layanan kepada calon jamaah haji Indonesia.