Senin 10 Apr 2017 08:37 WIB

Jamaah Haji Dapat 12 Kali Sarapan Selama di Makkah

Rep: ahmad baraas/ Red: Muhammad Subarkah
 Sejumlah petugas dari salah satu perusahaan katering yang memasok makanan bagi jamaah haji Indonesia di Arafah, Sabtu (10/9), mengemas makanan di dapur umum pada perkemahan maktab. (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Sejumlah petugas dari salah satu perusahaan katering yang memasok makanan bagi jamaah haji Indonesia di Arafah, Sabtu (10/9), mengemas makanan di dapur umum pada perkemahan maktab. (Republika/Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, DENPASAR - Ongkos naik haji (ONH) pada musim haji 2017 sedikit lebih mahal dibandingkan musim haji tahu lalu. Namun, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, selisih sebesar Rp 249 ribu bukan kenaikan karena jamaah haji akan mendapatkan fasilitas yang lebih bagus juga.

"Setidaknya jamaah haji akan dapat sarapan selama 12 hari selama di Makkah, yang tidak ada pada musim haji tahun lalu," kata Lukman di Denpasar, Sabtu (8/4).

Hal itu dikemukakan Lukman kepada wartawan seusai meresmikan gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Denpasar Timur. Dalam kunjungannya ke Denpasar, Lukman juga mersmikan Masjid Baiturrahman Kampung Wanasari, Denpasar, serta menghadiri pertemuan tokoh lintas agama.

Tekait pelayanan yang diberikan selama pelaksanaan ibadah haji, kata dia, pemerintah akan mencarikan tenda dengan mesin pendingin yang lebih baik. Sehingga saat wukuf di Arafah, para jamaah haji tidak merasa kepanasan.

"Tahun lalu, fasilitas ini juga tidak ada di Arofah dan akan kami usahakan. Jadi selisih biaya itu karena kami memberikan fasilitas yang lebih baik," katanya.

Menag mengatakan, persiapan pelaksanaan haji tahun ini sudah semakin membaik, dan pada Senin (10/4), jamaah haji yang telah dipanggil, bisal melakukan pelunasan ONH-nya. Dia menyebut, semakin cepat melakukan pelunasan, akan semakin baik karena pemerintah bisa melakukan persiapan semakin cepat juga.

Menag mengingatkan agar calon haji menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Antara lain, dengan menjaga ketahanan tubuh atau stamina, mengingat sebagian besar prosesi perjalanan haji dengan berjalan kaki.

"Karenanya, perlu menjaga kesehatan dengan baik, perlu latihan berjalan-jalan, agar nantinya bisa menyesuaikan diri dalam pelaksanaan haji," katanya.

Sementara dalam sambutannya, Menag menyebutkan, tujuan orang berhaji adalah menjadi haji yang mabrur. Kemabruran itu, kata dia, tidak hanya diukur dari kesalihan individual semata, melainkan juga dengan kesalihan sosial.

"Haji yang mabrur, selain ibadahnya kepada Allah membaik, tapi hubungan sosial kemasyarakatannya juga semakin bagus," katanya.

Karena itu, Menag berharap pembimbing haji memberikan arahan kepada para calon jamaah haji pada pengertian-pengertian yang luas tentang esensi haji. Tentu saja, kata Lukman, tata cara manasik atau tata cara mengerjakan ibadah haji juga tetap diajarkan, agar para jamaah haji bisa menunaikan hajinya sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement