Selasa 11 Apr 2017 13:00 WIB

Haji, Paspor Hijau, dan Sri Bintang Pamit ke Buya Ismail

Sri Bintang Pamungkas
Sri Bintang Pamungkas

IHRAM.CO.ID, Di pentas politik boleh saja berbeda persepsi, tapi silaturahmi tak boleh putus. Itulah prinsip Dr Ir Sri Bintang Pamungkas, tokoh vokal PPP. Menjelang berangkat ibadah haji, Rabu (11/5/94), Sri Bintang pun berpamitan kepada sejumlah tokoh, termasuk Buya Ismail Hasan Metareum. "Mari kita saling mendoakan," kata Buya Ismail seperti ditirukan Sri Bintang.

Bintang dan istrinya, Erna, berkunjung ke rumah Buya, Senin (9/5) lalu. Menurut Bintang, perbedaan sikap politiknya dengan Buya Ismail -- Bintang tak menghendaki Buya Ismail memimpin kembali PPP -- tak menghalanginya menjalin hubungan pribadi dengan seniornya itu. Karena itulah, ia menyempatkan diri meminta restu Buya menjelang berangkat ke Tanah Suci Makkah. "Kami hanya minta doa restu, tak ada pembicaraan soal PPP," kata Bintang.

Sebelumnya, di Gedung DPR RI, 14 April lalu, secara terbuka Bintang mengecam kepemimpinan Buya Ismail Hasan Metareum di PPP. Bintang meminta agar Buya tak mencalonkan lagi dalam Muktamar III Agustus nanti. "Karena kepemimpinan Buya gagal total," kata Bintang.

Komentar Bintang itu akhirnya menyulut polemik dengan Buya dan sejumlah pendukungnya. Toh, akhirnya Buya pun menyambut baik langkah Sri Bintang menunaikan ibadah haji. Bahkan turut mendoakan anak buahnya yang 'nakal' itu. "Saya selalu bahagia setiap kali ada orang PPP pamitan untuk naik haji," kata Buya seperti diungkap oleh Bintang.

Ketika ditanyakan perselisihan politiknya dengan Buya, Bintang menyatakan, bahwa itu terbatas pada masalah politis. "Secara pribadi, saya tak ada masalah dengan Buya," ujarnya. Kepergian Bintang ke Tanah Suci memang mendadak. Rabu (11/5), Bintang mengabarkan keberangkatannya kepada sejumlah wartawan.

Ia mengaku, tidak sempat mengadakan tasyakuran. "Saya hanya bersilaturahmi dan minta doa kepada para tetangga, senior-senior saya seperti Hartono Mardjono, Buya Ismail Hasan Metareum, Habibie, dan Bang Imadudin," kata Bintang lewat suratnya kepada para wartawan. Bahkan, sejumlah familinya hanya sempat dihubunginya lewat telepon.

Lewat suratnya tersebut, Bintang meminta doa restu dari rekan-rekan wartawan. Apalagi, ia pergi ke Tanah Suci menggunakan paspor hijau yang masih belum tuntas persoalannya. Selain karena mendadak, Bintang beralasan, haji dengan paspor hijau jauh lebih murah. "Dengan paspor hijau saya bisa menghemat biaya sekitar Rp 14,5 juta," ujar Bintang.

Menurut Bintang, keputusan naik haji tersebut sangat mendadak. "Karena kebetulan rezekinya juga datang mendadak," ujar anggota DPR yang pernah mengecam rencana Menteri Agama Tarmizi Taher untuk memulangkan jamaah haji paspor hijau. Keputusan tersebut, diambil Bintang tanggal 3 Mei yang lalu. Keesokan harinya, ia berhasil memperoleh tiket Saudia Air. Dan tanggal 5 Mei, Bintang diberi visa oleh Kedubes Arab Saudi.

Repotnya, kata Bintang, kepergiannya harus mendapat rekomendasi dari Departemen Agama (Depag). Akhirnya, ia memperoleh rekomendasi Depag setelah menunggu dua hari. Tapi, yang diperoleh bukannya rekomendasi untuk haji melainkan sekadar izin mengunjungi Arab Saudi. Pada hari yang sama, exit permit dari Imigrasi pun didapatnya.

Bintang sebenarnya telah merencanakan untuk naik haji tahun depan. Alasannya, baru tahun depan putrinya, Lisa yang tengah belajar di Amerika Serikat, rampung sekolahnya. "Setelah rampung, keuangan saya kan bisa longgar. Maklum, kita bukan termasuk haji 'Abidin' (atas biaya dinas)," sambung Bintang sambil tertawa.

sumber : Disarikan dari Pusat Dokumentasi Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement