IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan perusahaan penyedia layanan katering untuk jamaah haji Indonesia 2017, masih dalam proses. Sejauh ini, yang sudah selesai hanya pemilihan penyedia layanan katering di Makkah saja.
Pemilihan perusahaan katering untuk jamaah di Armina dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, masih dalam tahap negosiasi dan kualitas pelayanan hingga pekan depan. Setelah itu barulah proses pemilihan katering untuk di Madinah dilakukan.
"Diperkirakan selesai seluruh proses pemilihan penyedia katering di empat lokasi tersebut pada akhir April ini," kata Ketua Tim Katering Arsyad Hidayat kepada Republika.co.id, Selasa (11/4).
Di Makkah, akan ada penambahan makan dari 24 kali menjadi 25 kali (sehari dua kali makan untuk siang dan malam). Arsyad mengatakan, tambahan satu kali makan diberikan pada saat kedatangan atau keberangkatan jamaah dari dan ke Madinah. Pasalnya, perjalanan dari Madinah ke Makkah membutuhkan waktu tujuh hingga delapan jam sehingga jamaah memerlukan energi saat kedatangan atau keberangkatan. "Apalagi pada saat kedatangan jamaah akan langsung melaksanakan umrah qudum yang membutuhkan energi cukup," ujarnya.
Untuk katering di Armina, nantinya jamaah akan mendapatkan 16 kali makan semenjak kedatangan pertama di Arafah pada 8 Dzulhijjah sore sampai selesai melaksanakan nafar tsani tanggal 13 Dzulhijjah. Sedangkan di Jeddah, satu kali makan akan diberikan kepada jamaah baik yang tiba atau berangkat melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Adapun di Madinah, jamaah akan mendapat makan 18 kali selama jamaah tinggal dan melaksanakan ibadah arbaiin (40 kali) waktu shalat di Madinah.