Jumat 21 Apr 2017 12:30 WIB

Ini Cerita Calon Jamaah First Travel Asal Surabaya yang Mengalami Penundaan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agus Yulianto
Beberapa calon Jamaah umrah First Travel sedang mengobrol (Ilustrasi)
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Beberapa calon Jamaah umrah First Travel sedang mengobrol (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penundaan dan ketidak pastian pemberangkatan calon jamaah umrah First Travel kembali terjadi. Salah satu calon jamaah umrah dari Surabaya yang mengalami penundaan keberangkatan itu adalah Ilham Akbar Putra Sasongko. Dia mengaku, dari Januari 2016, beserta keluar secara berulang terus menerus mengalami penundaan, dan hingga kini belum juga diberangkatkan.

“Saya daftar oktober 2015, beserta tiga orang anggota keluarga lain. Saya ambil yang harga Rp 18,5 juta per orang, dan sudah lunas pada Januari 2016. Pada saat itu, kami dijanjikan bisa berangkat pada Juli 2016,” kata Sasongko kepada Republika.co.id, Jumat (21/4).

Sasongko mengatakan, dia beserta keluarga mendaftar pada salah satu perwakilan First Travel di Surabaya. Menjelang Juli 2016, Sasongko tidak mendapatkan kabar sama sekali dari pihak First Travel. Setelah dikonfirmasi, dia beserta keluarga belum bisa berangkat dikarenakan ada beberapa permasalahan teknis.

“Iya, kemudian saya dijanjikan lagi, berangkat tanggal 26 Desember 2016. Mendekati tanggal 26 Desember, kita //calling// lagi pihak First Travel-nya, dan lagi-lagi kami gagal berangkat. Ngomongnya kuota penuh,” ujar Sasongko.

Lalu pada tanggal 20 atau 21 Januari 2017, kata Sasongko, First Travel memberi kabar bahwa pada bulan Januari ada dua orang yang bisa berangkat. Namun, ketika itu Sasongko menolaknya, karena dia dan keluarga meningingkan berangkat umrah bersama-sama.

Setelah itu, Sasongko mengaku, dijanjikan bisa berangkat semuanya pada tanggal 9 Februari 2017. Namun, lagi-lagi hingga tanggal 9 tidak ada kabar pemberangkatan dari First Travel.

“Iya mbak, begitu terus. Saya nanya lagi kan, kapan bisa berangkat? Katanya nanti bulan April ada pemberangkatan tanggal 2, 9, 16 dan 25. Untuk tanggal 2 dan 9 sudah penuh, saya dijanjikan bisa berangkat tanggal 25 April,” jelas Sasongko.

Sasongko mengaku, pada awal April dia dan keluarga yang akan berangkat umrah sudah mempersiapkan barang dan perlengkapan lainnya. Namun, mendekati hari H, Sasongko mengaku, diharuskan membayar uang tambahan sebanyak Rp 2,5 juta untuk keperluan tiket pesawat.

“Iya katanya untuk tiket pesawat, agar visanya bisa turun katanya, kita harus bayar lagi dua juta setengah, dan hanya diberi waktu dari tanggal 17-21 April. Sampai hari ini, tapi saya belum bayar mbak,” kata Sasongko.

Hingga kini, Sasongko mengatakan, belum melapor kepada Kepolisian, karena First Travel masih memberikan janji pemberangkatan. “Kita lihat saja nanti tanggal 25 ya,” tegas Sasongko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement