Ahad 07 May 2017 21:35 WIB

DPR Berharap tidak Ada Lagi Persoalan Konsumsi Jamaah Haji

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Angga Indrawan
Ibadah haji
Foto: Reuters
Ibadah haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Tim penyediaan katering jamaah haji Indonesia telah menyelesaikan tugasnya pada Sabtu (6/5) lalu. Sehubungan dengan itu, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengapresiasi kinerja tim tersebut. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga meminta pihak penyelenggara ibadah haji terus menjaga profesionalisme untuk semakin meningkatkan pelayanan bagi para jamaah.

“Dan untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik dengan semua pihak agar terkait konsumsi tak ada masalah lagi. Misalnya, terlambat, adanya makanan basi, atau tidak diantisipasinya kedatangan (para jamaah haji) dengan konsumsi yang tersedia (sehingga) menimbulkan jamaah susah mendapatkan akses ke konsumsi,” kata Ali Taher saat dihubungi, Ahad (7/5).

Persoalan lainnya, lanjut dia, mengenai makanan katering agar sesuai selera orang Indonesia pada umumnya. Selain itu, pembagian konsumsi juga diharapkan mematuhi jadwal yang berlaku ketika di Tanah Suci.

“Keputusan yang terkait katering, misalnya, itu kan yang kita (DPR dan pemerintah) putuskan kemarin, 26 kali makan. Dan karenanya, memang penunjukan (perusahaan-perusahaan katering) terkait dengan persiapan agar sesuai dengan jadwal yang telah diputuskan bersama-sama dan telah disetujui DPR juga,” jelasnya.

“Jadi saya kira, bismillah saja. Semoga berjalan dengan baik. Yang paling penting, proses pengadaannya itu transparan, akuntabel, dan tidak ada kepentingan-kepentingan kecuali kepentingan peningkatan mutu pelayanan bagi jamaah haji. Supaya mereka merasa nyaman dan khusyuk saat beribadah, dan pulang sehat wal afiat.”

Ali Taher juga menegaskan, DPR terus menjalankan fungsi pengawasan.

Harapannya, pihak Ditjen PHU Kementerian Agama dapat semakin meningkatkan mutu penyelenggaraan ibadah haji reguler. “Jangan sampai jamaah kekurangan makan atau tidak tersedia (konsumsinya). Dan akan kami pantau kegiatan itu, supaya kontrol dari DPR jadi perhatian besar terutama bagi Ditjen PHU,” ujarnya.

Sebelumnya, Sabtu (6/5) malam, Arsyad Hidayat selaku ketua tim penyediaan katering jamaah haji Indonesia menegaskan tugas pihaknya telah terlaksana. Tim tersebut telah memilih sebanyak 28 perusahaan di Makkah, yang delapan di antaranya merupakan repeat order (RO) atau berstatus telah dikontrak pada musim haji tahun lalu.

Adapun di Madinah, ada 13 perusahaan, yang tujuh di antaranya merupakan RO.

“Untuk Masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), kami sudah mengontrak

18 penyedia di mana 16 di antaranya adalah RO. Sedangkan untuk di Jeddah, tim telah mengontrak satu perusahaan penyedia katering,” jelas Arsyad kemarin.

Dia mengungkapkan, layanan katering di Makkah selama musim haji akan diberikan sebanyak 25 kali makan (12 hari). Itu termasuk makan selamat datang bagi jemaah yang datang dari Madinah. Kemudian, makan selamat jalan bagi jamaah yang meninggalkan Makkah menuju Madinah.

“Ini evaluasi tahun sebelumnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement