Ahad 28 May 2017 19:25 WIB

Jamaah Haji Dapat 12 Kali Sarapan Selama di Makkah

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Muhammad Subarkah
Suasana di depan Masjidil Haram, Makkah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Suasana di depan Masjidil Haram, Makkah

IHRAM.CO.ID, DENPASAR - Ongkos Naik Haji pada musim haji 2017 sedikit lebih mahal dibandingkan musim haji tahu lalu. Namun kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin, selisih sebesar Rp 249 ribu bukan kenaikan, karena jamaah haji akan mendapatkan fasilitas yang lebih bagus juga.

"Setidaknya jamaah haji akan dapat sarapan selama 12 hari selama di Makkah, yang tidak ada pada musim haji tahun lalu," kata Lukman di Denpasar, Sabtu (8/4).

Hal itu dikemukakan Lukman menjawab wartawan seusai meresmikan gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Denpasar Timur. Dalam kunjungannya ke Denpasar, Lukman juga mersmikan Masjid Baiturrahman Kampung Wanasari Denpasar, serta menghadiri pertemuan tokoh lintas agama.

Tekait pelayanan yang diberikan selama pelaksanaan ibadah haji, Lukman mengatakan, pemerintah akan mencarikan tenda dengan mesin pendingin yang lebih baik. Sehingga saat wukuf di Arofah, para jamaah haji tidak merasa kepanasan.

"Tahun lalu, fasilitas ini juga tidak ada di Arofah dan akan kami usahakan. Jadi selisih biaya itu karena kami memberikan fasilitas yang lebih baik," katanya.

Dikatakan Menag, persiapan pelaksanaan haji tahun ini sudah semakin membaik, dan pada Senin (10/4), jamaah haji yang telah dipanggil, bisal melakukan pelunasan ONH-nya.Dia menyebut, semakin cepat melakukan pelunasan, akan semakin baik, karena pemerintah bisa melakukan persiapan semakin cepat juga.

Menag mengingatkan, agar calon haji menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Antara lain sebaik Menag, dengan menjaga ketahanan tubuh atau stamina, mengingat sebagian besar prosesi perjalanan haji dengan berjalan kaki.

"Karenanya, perlu menjaga kesehatan dengan baik, perlu latihan berjalan-jalan, agar nantinya bisa menyesuaikan diri dalam pelaksanaan haji," katanya.

Sementara dalam sambutannya, Menag menyebutkan, tujuan orang berhaji adalah menjadi haji yang mabrur. Kemabruran itu sebutnya, tidak hanya diukur dari kesalihan individual semata, melainkan juga dengan kesalihan sosial.

"Haji yang mabrur, selain ibadahnya kepada Allah membaik, tapi hubungan sosial kemasyarakatannya juga semakin bagus," kata Lukman.

Karena itu Menag berharap, agar pembimbing haji memberikan arahan kepada para calon jamaah haji pada pengertian-pengertian yang luas tentang esensi haji. Tentu saja sambung Lukman, tatacara manasik atau tatacara mengerjakan ibadah haji juga tetap diajarkan, agar para jamaah haji bisa menunaikan hajinya sesuai dengan syariat yang telah ditentukan.

Berita Terkait Kaitkan Berita

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement