PALEMBANG— Pengelola biro perjalanan atau travel umrah dan haji khusus yang berada di wilayah Sumatra Selatan mengharapkan pemerintah segera kembali memfasilitasi penerbangan langsung Palembang-Jedah untuk jamaah umrah secara reguler.
"Penerbangan langsung Palembang-Jedah yang berhasil difasilitasi Pemprov Sumsel dengan menjadwalkan dua kali pemberangkatan jamaah pada Desember 2016, diharapkan bisa dilanjutkan karena sangat membantu dan memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci Mekkah," kata Pimpinan Travel Umrah dan Haji Khusus PT Lovina Aini Maias Anita Silviani, di Palembang, Senin (29/5).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu jajaran Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang berupaya menggelar rapat rencana mengaktifkan kembali penerbangan langsung untuk perjalanan ibadah umrah dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang ke Bandara King Abdul Aziz Jedah.
Jika penerbangan langsung tersebut bisa diaktifkan kembali dan didukung beberapa maskapai penerbangan yang konsisten melayani rute tersebut dengan tarif tiket yang bersaing, tidak hanya travel umrah di Palembang yang memanfaatkannya tetapi juga dari daerah lainnya, katanya.
Menurut dia, pihaknya sangat mendukung adanya penerbangan langsung Palembang-Jedah, Arab Saudi karena dapat memudahkan masyarakat daerah ini dan provinsi terdekat melakukan perjalanan ibadah umrah. Masyarakat yang melakukan perjalanan ibadah umrah nantinya tidak harus berganti pesawat dan berulang kali pindah bandara serta menjalani pemeriksaan petugas keamanan bandara seperti yang terjadi selama ini harus transit di Jakarta atau Malaysia dan Singapura.
Selain memudahkan proses perjalanan dari Palembang ke Jedah, penerbangan langsung dapat menghemat biaya, karena masyarakat yang terdaftar sebagai jamaah umrah pada suatu travel tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli tiket penerbangan tambahan menuju bandara pemberangkatan seperti dari Palembang ke Jakarta (pergi pulang/PP).
Kemampuan masyarakat Sumsel dan beberapa daerah lainnya untuk melaksanakan ibadah umrah dalam tiga tahun terakhir semakin meningkat dan berdasarkan data pendaftaran pemesanan pemberangkatan hingga 2018 tercatat 2.000 jamaah yang akan diberangkatkan.
Khusus pemberangkatan pada Mei 2017 ini, telah dilakukan dua kali pemberangkatan untuk perjalanan selama sembilan hari, yakni pada 17 Mei sebanyak 60 jamaah dan pada 26 Mei 30 jamaah, kata Anita. *