Selasa 13 Jun 2017 09:37 WIB

Waspadai Lonjakan Jumlah Kasus MERS di Saudi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Jamaah haji menggunakan masker  untuk mengantisipasi virus Mers-Cov di Tanah Suci.
Foto: AP Photo/Hasan Jamali/ca
Jamaah haji menggunakan masker untuk mengantisipasi virus Mers-Cov di Tanah Suci.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Telah terjadi lonjakan kasus Middle East Respiratory Syndtrome (MERS) di Arab Saudi, dalam bulan ini. Sepanjang Juni, terdapat 35 kasus baru dilaporkan, dan 28 di antaranya terjangkit dari fasilitas kesehatan.

Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (13/6), selama periode 10 hari terakhir, empat kematian telah dilaporkan terjadi. Dua di antaranya merupakan ekspatrian, pria berusiang 65 tahun dan pemuda berusia 24 tahun. Mereka meninggal di Riyadh pada 3 Juni lalu.

Pada Senin (12/6), Kementerian Kesehatan melaporkan kematian pria Saudi berusia 63 tahun di Riyadh. Sebelumnya, Sabtu (10/6) dilaporkan pula kematian pria saudi berusia 32 tahun akibat virus tersebut.

Saudi telah mendaftarkan 1.577 kasus sejak 2012, termasuk 672 kematian dari mereka yang terjangkit virus. MERS sendiri memang mirip SARS, virus yang menewaskan hampir 800 orang tahun 2002. Keduanya membunuh lebih dari sepertiga orang yang terinfeksi, yang virusnya menular lewat hewan seperti kelelawar dan unta.

Menurut WHO, walau ada 27 negara terdeteksi, sebagian besar kasus terjadi di Arab Saudi. Seperti banyak virus lain, MERS bekerja dengan membajak sistem ubiquitin pada sel manusia yang terdiri dari ratusan protein yang mengandalkannya untuk menjaga sel tetap hidup dan sehat.

Usai terinfeksi, enzim virus mengubah jalur ubiquitin. Hal itu memungkinkan virus menghindari pertahanan dari sistem kekebalan yang dimiliki tubuh manusia. Sementara, virus akan terus berkembang dan menghancurkan jaringan induk saat menyebar ke seluruh tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement