Selasa 20 Jun 2017 09:18 WIB

Pusat Kesehatan Haji Berkomitmen tak Ada Kekurangan Obat

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Gita Amanda
Calon jamaah haji. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Calon jamaah haji. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat kesehatan haji Kementerian Kesehatan berkomitmen penyediaan obat untuk jamaah. Mereka menyatakan tidak boleh ada kendala dan kekurangan obat.

Kepala Sub Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah Ika Nurfarida Sholeh saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (19/6), mengaku akan mengupayakan semaksimal mungkin seluruh kemampuan dalam pengadaan dan distribusi obat di kloter dan sektor terpenuhi.

"Jadi kita memang terbatas ya tenaga farmasinya di Madinah. Ya, itu cuma empat orang untuk menangani pengelolaan obat dan alat kesehatan di Madinah," ujarnya.

Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) telah menyusun strategi sehingga obat tersedia dan bisa didistribusikan sesuai kebutuhannya. Ika menjelaskan jika persediaan obat habis, setiap periodik Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) meminta obat ke KKHI. Permintaan obat disesuaikan dengan kebutuhan.

"Awalnya kami belum tahu kebutuhan kloter, setelah mereka datang kemudian ada datanya. TKHI akan mendaftar, minta obat ke farmasi dan farmasi akan memenuhinya," kata dia.

Menurutnya, pernah terjadi kehabisan stok obat. Tapi kemudian bisa segera diatasi karena ada dana emergensi untuk pengadaan langsung obat-obatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement