REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kekhawatiran muncul terkait keterlambatan visa para calon jamaah haji. Mengingat tahun lalu, sejumlah masalah muncul karena visa jamaah haji reguler belum selesai, padahal seharusnya sudah dijadwalkan berangkat.
Ketua salah satu asosiasi penyelenggara haji khusus, Asphurindo, Syam Resfiadi, mengatakan, keterlambatan proses visa juga tergantung dari kesiapan sistem di Arab Saudi. Kata dia, visa akan dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta setelah semua persyaratan dipenuhi. "Syarat ini termasuk barkode yang dikeluarkan e-hajj," ujarnya, kepada Republika.co.id, Rabu (5/7).
Dikatakan Syam, barkode baru bisa didapat setelah segala syarat selesai, mulai dari kontrak akomodasi, hotel, makanan dan lainnya disetujui Muasasa. Menurutnya, semua proses ini bisa berjalan lancar dalam satu pekan hingga visa keluar.
"Tahun lalu, keterlambatan visa terjadi karena dokumen sejumlah calon haji reguler yang merupakan salah satu syarat tidak terpenuhi. Sehingga pengurusan e-hajj pun terlambat," katanya.
Syam mengatakan, sistem e-hajj tahun ini baru siap mulai Senin malam. "Semoga petugas Kemenag yang bertanggung jawab akan proses ini selalu dalam lindungan Allah SWT agar bisa menyelesaikan dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Tahun lalu, pengurusan visa jamaah haji khusus tidak menemui masalah. Visa keluar tepat waktu. Syam berharap, tahun ini semuanya bisa berjalan lancar.
Untuk haji khusus, kesiapan visa tergantung kepada travelnya masing-masing. "Selama mengikuti prosedurnya, maka akan selesai dengan cepat tapi bila tidak, ya kesalahan ada di pihak travel," kata Syam.