Kamis 06 Jul 2017 17:42 WIB

Pengemudi Grab: Saya Bisa Umrah karena Hasil Grab

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Konferensi pers oleh Grab Indonesia terkait aksi demo para driver akibat akun mereka yang di suspend secara tiba-tiba, Kamis (6/7) siang.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Konferensi pers oleh Grab Indonesia terkait aksi demo para driver akibat akun mereka yang di suspend secara tiba-tiba, Kamis (6/7) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, Rasa syukur pada Allah SWT, dan terima kasih pada Grab Indonesia, dihaturkan oleh salah seorang pengemudi Grab Car, Iwan. Sejak Agustus 2015 ia bergabung di Grab, sedikit demi sedikit ia mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah hingga akhirnya bisa berangkat umrah.

"Bonus dan penghargaan dari Grab, semuanya membuat saya bisa sekolahkan anak, bisa biayai keluarga saya. Dan dari hasil Grab, saya juga bisa berumrah. Kalaupun belum dapat insentif, itu harus dibaca dan dipahami dulu bagaimana ketentuannya," kata Iwan saat konferensi pers di Kantor Grab Indonesia, Kamis (6/7) siang.

Prinsip hidup Iwan, jujur dan rajin. Ia sangat yakin dengan bermodalkan dua hal itu, pasti akan membuahkan hasil. Iwan mengatakan, mereka yang di-suspend adalah yang sering lakukan order fiktif dan fake GPS. Namun, yang ikut demo, adalah wajah-wajah lama.

"Baru kali ini, Ramadhan yang jadi pemicu mereka ada demo dan macam-macam. Itu semua karena apa? Karena banyak provokator. Tapi saya lihat di TV ada muka-muka lama yang ikutan. Jadi saya ingin, jangan sampai terprovokasi dengan hal-hal yang tidak baik," kata dia.

Grab tentunya perusahaan yang pandai dalam pengelolaan IT. Pengemudi mau curang seperti apapun, para IT Grab pasti mengetahuinya. Padahal jika jujur, Iwan menjelaskan, sampai saat ini, ia masih bisa mengais rezeki yang cukup fantastis dari menjadi pengemudi Grab.

Order fiktif (opik) yang dicantumkan dalam kode etik Grab, menurut Iwan, sangat jahanam sekali. Karena cancel yang dilakukan penumpang, memberikan poin kinerja yang buruk. Kemudian fake GPS, memang tidak ada di kode etik, tapi disebutkan mencurangi sistem Grab, dan itu salah satunya adalah fake GPS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement