IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menyatakan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji sudah mendekati 100 persen, baik yang di tanah suci maupun Tanah Air. "Persiapan kami lakukan di Arab Saudi maupun tanah air, saat ini semuanya sudah mendekati final," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (8/7).
Dia mencontohkan, persiapan yang dilakukan di Arab Saudi adalah terkait penyediaan penginapan calon jamaah haji dan transportasi. "Kami sudah siapkan penginapan bagi calon jamaah haji di Kota Mekkah dan Madinah, selain juga siapkan sarana transportasi menuju Arafah. Persiapannya sudah mendekati 100 persen," katanya.
Sedangkan persiapan di Tanah Air, lanjut dia, adalah terkait dokumen perjalanan calon jamaah haji. "Ini yang menjadi konsentrasi penyiapan kami di tanah air, yaitu menyiapkan paspor dan visa calon jamaah haji," katanya.
Terlebih, ada penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia dari tahun sebelumnya berjumlah 168,8 ribu orang menjadi 211 ribu. "Penambahan kuotanya sekitar 50 ribuan orang. Sehingga butuh fokus perhatian seksama untuk melengkapi dokumen perjalanannya," ucapnya.
Terlebih, lanjut dia, sisa waktu yang dimiliki tinggal hitungan hari karena kelompok terbang (kloter) pertama akan berangkat serempak pada tanggal 28 juli melalui 13 embarkasi yang melayani pemberangkatan di seluruh Indonesia. Tercatat sampai sekarang sudah 70 persen paspor calon jamaah haji Indonesia sudah dikirim ke Jakarta dari daerahnya masing-masing untuk proses pengurusan visa.
Direktur Pengelola Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kementerian Agama Ramadhan Harisman mengatakan akhir pekan ini baru memulai pencetakan visa calon jamaah haji. "Kalau pengurusan paspor sudah tidak ada masalah. Saat ini tinggal finalisasi pengurusan visa," katanya.
Harisman mengatakan, pengurusan visa calon jamaah haji Indonesia sebenarnya telah dipenuhi seluruh kebutuhan layanan datanya sejak bulan Juni lalu. "Pengurusan visa calon jamaah haji ini kan harus dilengkapi layanan-layanan kebutuhan data lainnya. Itu sudah kami lengkapi semuanya sejak bulan Juni lalu. Sekarang tinggal finalisasi karena Pemerintah Arab Saudi sendiri baru membuka layanan e- Haj untuk pengurusan visa ini sejak beberapa hari yang lalu," katanya, menjelaskan.