Selasa 01 Aug 2017 20:29 WIB

Bawa Obat tak Wajar Mengganggu Proses Kedatangan Haji

Obat-obatan yang membuat repot petugas haji di Bandara Madinah.
Foto: Arsyad Hidayat
Obat-obatan yang membuat repot petugas haji di Bandara Madinah.

IHRAM.CO.ID,  MADINA -- Kepala Daerah Kerja (Kadaker Bandara) Jeddah, Arsyad Hidayat, mengaku sangat prihatin adanya sikap jamaah yang membawa perbekalan obat secara sangat berlebihan. Sebab, bila ini dilakukan maka akan terjadi proses pemeriksaan yang ketat sehingga mengganggu proses kedatangan jamaah haji ketika sampai di bandara.

"Hari ini, Selasa (1/8), kami petugas haji di Bandara Madinah menemukan dua kejadian yang sedikit mengganggu proses kedatangan jmh haji. Pertama, ada petugas dari salah satu kloter di embarkasi Surabaya (SUB) yang membawa obat di atas rata-rata kewajaran. Adanya ini menyebabkan petugas Saudi Food & Drug Authority (SFAD) turun tangan mengecek satu per satu. Proses kedatangan jamaah yang seharusnya lebih cepat menjadi terganggu karena berlangsung lebih lama,'' kata Arsyad, kepada ihram.co.id.

Arysa mengatakan memang obat-obatan tersebut akhirnya diperbolehkan dibawa atau dinyatakan clear sehingga tas yang berisi obat tersebut bisa dibawa ke luar Bandara. Namun yang jelas para petugas telah direpotkan karena petugas pemeriksaan barang bawaan Arab Saudi mencurigai barang bawaan itu.

''Yang lainnya, ada juga jamaah dari kloter Jakarta (JKG) yg membawa titipan jamu-jamuan, obat pemutih dan serbuk jamu perempuan yg jumlahnya sangat banyak dan tidak wajar. Untuk kasus ini, ada sebagian barang tersebut disita dan sebagian lagi bisa dikembalikan ke pemiliknya. Adanya dua peristiwa ini mudah-mudahan kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi,'' katanya.

Meski begitu apa pun yang dilakukan jamaah haji menjadi tanggungjawab petugas haji untuk menyelesaikannya masalahnya. Sebab, niat para jamaah haji itu tulus yakni melaksanakan seluruh proses rangkaian ibadah haji hingga tuntas.

''Terkait kasus ini, kami minta jamaah haji luruskan niat untuk berhaji, bukan untuk bisnis. Dan kalau ada yang nitip barang maka harus dicek betul dan dipertimbangkan secara matang apakah barang yang dititipkan itu menimbulkann masalah. Yang pasti bukan hanya petugas saja yang repot, jamaah haji pun dibuat repot,'' tegas Arsyad.

(Keterangan gambar di sebelah kiri: Petugas haji dan petugas Saudi Food & Drug Authority (SFAD) sibuk memeriksa obat yang dibawa jamaah haji).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement