Jumat 18 Aug 2017 16:58 WIB

Tips Agar Tenang Meninggalkan Anak Saat Berhaji

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham Tirta
Jamaah haji. (ilustrasi).
Foto: Nashih Nashrullah Republika
Jamaah haji. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua baru atau mereka yang memiliki anak-anak kecil sering kali tidak tenang saat meninggalkan buah hati terlalu lama. Ada perasaan cemas dan khawatir kalau sesuatu yang di luar dugaan bisa terjadi.

Ini juga sering kali dialami para jamaah haji yang memiliki anak kecil. Mereka harus meninggalkan anak selama kurang lebih satu bulan, waktu yang cukup lama. Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan malah bisa berakibat pada ibadah yang tidak khusuk. Pikiran terbang ke tempat lain padahal raga berada di Tanah Suci.

Muslim Village melansir sejumlah tips agar orang tua bisa tenang meski meninggalkan sang buah hati saat berhaji. Saran ini dikemukakan oleh para ibu berdasarkan pengalaman mereka, berikut diantaranya:

1. Percayakan anak-anak pada orang yang paling dekat, misal orang tua, saudara atau kerabat yang sama-sama menyayangi mereka mirip seperti Anda.

2. Selama berada di tanah suci, selalu doakan orang-orang tersebut dan anak-anak.

3. Saat menginjakkan kaki di tanah suci, biasanya para orang tua akan mulai merasa lebih tenang dan lega meski tanpa alasan. Ini bukan berarti orang tua melupakan anak-anak mereka, tapi karena ada dorongan perasaan untuk lebih berserah pada Allah.

4. Selalu ingat bahwa semakin menunda ibadah haji, maka kesempatan bisa semakin sulit, baik secara finansial maupun emosional.

5. Ingat selalu semangat dan tujuan utama berhaji sebagai salah satu pengorbanan. Anda meninggalkan semua yang bersifat keduniaan untuk berserah pada Allah. Anda akan menyadari bahwa pekerjaan, kekayaan, rutinitas bahkan anak-anak adalah sementara. Anda akan lebih bersyukur setelah pulang.

6. Nikmati perjalanan haji dengan rasa berserah pada Allah, banyak-banyak berdoa, gunakan kesempatan ini untuk mendekat pada Sang Pemilik Alam Semesta. Semoga dengan fokus ibadah, Anda bisa kembali menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk untuk anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement