Selasa 22 Aug 2017 13:39 WIB

Indef: Uang Jamaah First Travel Sulit Kembali 100 Persen

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah korban kasus penipuan dana Umroh First Travel menujukkan bukti pembayaran mereka saat melakukan audiensi kepada perwakilan Komisi VIII dan Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah korban kasus penipuan dana Umroh First Travel menujukkan bukti pembayaran mereka saat melakukan audiensi kepada perwakilan Komisi VIII dan Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira, memprediksi uang setoran jamaah First Travel sulit dikembalikan hingga 100 persen. Menurut dia, sudah cukup bagus apabila jamaah mendapat sebagian pengembalian uang dari total setoran.

Bhima mengatakan, dari sebagian besar kasus seperti First Travel, memang ada uang yang kembali tapi tidak 100 persen. "Jadi memang agak berat untuk kembali 100 persen, apalagi First Travel ini juga investasi ke Pandawa. Artinya sebagian uangnya sudah hilang, asetnya sudah tidak 100 persen lagi, ya kembali sebagian saja sudah cukup bagus," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (22/8).

Menurut Bhima, jika pengembalian uang kepada para jamaah itu di atas 60 persen, sudah cukup bagus. Namun, persentase ini harus didukung komitmen pemerintah. Dia mengatakan, pemerintah mesti berani menyampaikan kepada korban akan menjamin adanya pengembalian dengan nilai minimal 60 persen dari total setoran dalam tempo satu bulan.

"Komitmen itu yang memang ditunggu oleh para jamaah, kalau nggak, ya menggantung nggak jelas, lama-lama kerugian materilnya menjadi double karena sebetulnya uangnya bisa diputar kembali untuk usaha atau untuk kebutuhan hidup," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement