IHRAM.CO.ID, MAKKAH— Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah menyiagakan tim gerak cepat untuk menangani kesehatan jamaah haji Indonesia selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Koordinator TGC KKHI Daker Makkah, dr Jerry Nasaruddin, mengatakan TGC berjumlah 91 orang yang terdiri dari dokter dan perawat. Tim tersebut terbagi dua tim besar. Tim yang pertama akan berada di enam pos di Arafah dan tim yang kedua berada di Mina.
Khusus untuk Mina, kata Jerry, pos akan kembali terbagi menjadi dua yaitu tim mobile dan tim tetap. Tim mobile akan berjalan sepanjan jamarat di dua jalur utama pelemparan jumrah yaitu di pos Mina Jadid dan Maktab 29. Tiap pos tersebut akan dibekali dengan peralatan medis untuk pertolongan pertama seperti infus.
“Jadi dua rute tadi diharapkan jaga seluruh jamaah terutama kesehatan untuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan jamaah,” kata dia di Makkah, Jumat (25/6) seperti dilaporkan wartawan Republika, Nashih Nashrullah, dari Makkah, Arab Saudi.
Dia menjelaskan, KKHI terus mengedukasi jamaah haji Indonesia menjelang persiapan puncak haji Armina. Bekerjasama dengan tim preventif promotif (TPP) yang berada di masing-masing sektor, sosialisai dan edukasi kesehatan selama Armina diupayakan.
Jamaah diedukasi bagaimana menghindari potensi heatstroke dengan memaksimalkan payung, topi, kacamata, masker, dan rajin meminum air putih. “Minimal 200 cc tiap satu jam tanpa menunggu rasa haus,” kata dia
Penanggungjawab Safari Wukuf KKHI Daker Makkah, Andi Poernama Timoer mengatakan hingga saat ini, KKHI masih mendata berapa jamaah haji akan disafariwukufkan dan dibadalhaji kan.
“Jumlahnya masih fluktuatif belum bisa dipastikan,” kata dia.
Andi mengatakan Penetapan safari wukuf dari kloter dilaksanankan pada 29 Agustus. Sedangkan safari wukuf bagi jamaah yang berada di KKHI dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) penetapannya adalah 30–31 Agustus hingga menit terakhir.
Jamaah yang disafariwukufkan adalah jamaah dengan kategori penyakit sedang. Bagi jamaah yang memiiki penyakit berat akan dibadalhajikan. Terkait dengan kriteria jamaah haji yang akan disafariwukufkan antara lain misalnya adalah jamaah mengalami patah tulang. “Ada beberapa jamaah lansia yang pernah jatuh dan patah tulangnya,” kata dia.