Jumat 01 Sep 2017 16:36 WIB

Hari Raya idul Adha, Kota Makkah Dikepung Macet

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
 Suasana kota Makkah yang dikepung kemacetan lalu lintas pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Suasana kota Makkah yang dikepung kemacetan lalu lintas pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kemacetan luar biasa terjadi di Makkah saat Idul Adha 1438 Hijriyah, Jumat (1/9). Tepat pada hari ini jamaah melontar jumrah Aqabah setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Mina.

Sepanjang jalan di Makkah, semua kendaraan terjebak di jalanan. Seperti yang terjadi di King Fahd Tunnel Road, lokasi Kantor Daker Makkah berada, bus-bus, mobil pribadi dan taksi tumpah ruah di jalan.

Semua kendaraan tidak bisa jalan. Hal itu karena sebagian ruas jalan ditutup. Meningkatnya volume kendaraan juga menyebabkan kemacetan. Suara klakson bersahutan, belum lagi suara sirene polisi dan ambulans. Sesekali terdengar suara klakson 'telolet' dari jalanan.

Seperti yang Republika.co.id alami. Rombongan jurnalis atau tim Media Center Haji (MCH) terpaksa berjalan kaki sepanjang satu kilometer setelah taksi yang ditumpangi tidak bisa mengantar hingga ke kantor Daker. Sebelumnya, taksi terpaksa berputar mencari jalan alternatif.

Lain lagi yang dialami anggota tim MCH lain. Mereka bahkan harus berjalan kaki dari Masjid Al Haram sejauh tiga kilometer. Alasannya, tarif taksi yang dikenakan sangat mahal, yakni 500 riyal dan tidak bisa ditawar. Jika Anda bisa menawar, tarif taksi bisa turun hingga 200 atau bahkan 100 riyal.

Kemacetan yang terjadi membuat sebagian jamaah haji diri berbagai negara beristirahat di taman seberang kantor Daker. Tukang ojek dadakan pun muncul. Mereka menaiki motor kopling 'jadul'. Tukang dorong kursi roda juga tidak mau ketinggalan memanfaatkan momen untuk menangguk rezeki. Jumlah mereka puluhan.

Seorang anak penjaja jasa dorong kursi roda mengatakan untuk mengantar ke jamarat, jamaah dikenakan biaya 50 riyal. Mereka banyak berkumpul di depan terowongan King Fahd. Terowongan sejauh satu kilometer ini tembus ke jamarat.

Sedangkan di depan pusat perbelanjaan Bin Dawood di Syisyah, Sektor 5, kondisi serupa juga terjadi. Di belakang Bin Dawood adalah terminal bus Jamarat. Jamaah memenuhi jalanan karena tidak bisa mendapatkan moda transportasi.

Banyak sampah bekas botol minuman yang berserakan di jalan. Berdasarkan papan informasi di jalan, suhu saat ini tercatat 39 derajat Celsius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement