IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengeluarkan sejumlah anjuran untuk menjaga kesehatan mata selama haji, Sabtu (2/9). Jamaah diminta menghindari berdiri di bawah matahari dalam waktu lama tanpa kacamata pelindung.
Kementerian meminta para peziarah untuk memakai kacamata hitam di siang hari untuk melindungi mata dari potensi kerusakan akibat sinar matahari. Konjungtivitis, alergi debu selama musim haji sering terjadi pada jamaah.
Gejalanya meliputi mata berair, kemerahan dan gatal parah. Cara terbaik untuk meredakannya adalah dengan menggunakan air dingin untuk mencuci muka dan mata.
Bila masalah mata terjadi, pasien harus menggunakan obat tetes khusus, termasuk larutan pelumas dan tetes anti alergi. Ini tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.
Kementerian mengatakan penyakit mata lain yang sering dialami oleh peziarah adalah konjungtivitis karena bakteri. Ini terjadi karena terpapar debu parah atau menggunakan barang pribadi orang lain.
Gejalanya meliputi mata kemerahan dan pembengkakan kelopak mata di pagi hari. Dalam kasus ini, pasien harus mendapatkan obat resep antibiotik dan salep.
Mereka juga harus rajin mencuci mata dan menghindari penggunaan barang pribadi orang lain seperti handuk. Jemaah haji yang baru saja menjalani operasi mata harus mengenakan penutup pelindung mata mereka sepanjang haji. Agar terhindar dari debu dan peradangan.
Kementerian juga mendesak mereka untuk menghindari stres berat atau membawa benda berat. Jika benda asing masuk ke mata, jamaah sebaiknya tidak menggosoknya. Melainkan mencuci mata dan mengunjungi pusat medis terdekat.
Kementerian Haji dan Umroh juga telah meluncurkan nomor bebas pulsa 24 jam untuk melayani dan membantu para tamu Allah. Kementerian tersebut telah mengalokasikan nomor 8004304444 untuk berkomunikasi dengan peziarah.
Menurut kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada hari Kamis, nomor akan membantu peziarah menemukan solusi untuk masalah yang mungkin mereka hadapi selama haji. Sementara itu, pemerintah juga telah meluncurkan saluran TV berbahasa Persia untuk menyiarkan haji. Liputan langsung dilakukan sejak hari Kamis.
Direktur program, Adel Al-Barriah mengatakan saluran siaran langsung 24 jam tersebut akan memberikan informasi berharga mengenai ibadah haji. Siaran menargetkan lebih dari 130 juta orang berbahasa Persia di seluruh dunia. Saluran tersebut akan menyiarkan liputannya melalui empat satelit yakni Arabsat, Nilesat, Yahsat dan Hot Bird.