Sabtu 02 Sep 2017 20:21 WIB

Hikmah Melontar Jumrah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
Jamaah haji melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namirah saat berwukuf di Padang Arafah, Kamis (31/8).
Foto: Mast Irham/EPA
Jamaah haji melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namirah saat berwukuf di Padang Arafah, Kamis (31/8).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Setelah jamaah haji meninggalkan Arafah, mereka menuju Muzdalifah untuk mabit. Selanjutnya, jamaah ke Mina, tempat Nabi Ibrahim akan melaksanakan perintah Allah SWT menyembelih putranya Ismail AS.

Sebelum sampai di tempat yang dituju, Nabi Ibrahim digoda iblis untuk membatalkan niatnya melaksanakan perintah Allah tersebut. Iblis menggoda Nabi Ibrahim di tiga tempat, dan di setiap tempat iblis menggoda itu Nabi Ibrahim melontarkan batu kepada iblis.

Iblis akan selalu menggoda manusia untuk tidak mentaati perintah Allah SWT. Betapa pun kecilnya kadar kebajikan yang dilakukan manusia, godaan iblis pasti senantiasa mengadang.

Melontar jumrah mengingatkan jamaah haji bahwa iblis selalu berusaha menghalangi orang mukmin yang akan melakukan kebaikan. "Sungguh syetan mengalir pada manusia sebagaimana jalannya darah". (HR Bukhori).

Hikmah melempar jumrah adalah untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim. Lemparan jumrah dilaksanakan di tempat Nabi Ibrahim, Siti Hajar istrinya dan Nabi Ismail melempari setan.

Mengikuti jejak mereka melemparkan bafu kerikil, seolah-olah kita juga ikut melempari iblis yang dikutuk Allah SWT. Prosesi itu juga menghinakan iblis yang dilaknat Allah sehingga putuslah harapannya yang ingin menjadikan jamaah haji tunduk dan taat kepadanya.

Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement