IHRAM.CO.ID, JEDDAH— Aturan barang bawaan maksimal selama di pesawat yang diperbolehkan tidak diindahkan sebagian jamah haji Indonesia. Banyak yang membawa barang melebihi batas yang diizinkan untuk di kabin pesawat.
Pantauan Republika di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah (KAAIA), beberapa jamaah memaksakan membawa barang ke kabin melebihi batas yang ditentukan, yaitu maksimal 7 kg. Fakta ini terungkap setelah petugas maskapai dan PPIH Daker Bandara Jeddah melakukan sweeping terhadap barang bawaan jamaah.
Sutipah, misalnya. Jamaah haji asal Banjarnegara, Jawa Tengah, yang tergabung dalam kloter I Embarkasi Jawa Tengah (SOC I), memaksakan diri membawa bawaan berlebihan. Satu koper dan satu tas jinjing. Tak hanya itu, dia bersikeras membawa barang bawaannya dengan gendongan.
“Tolong saya pak bantu izinkan loloskan barang saya semua,” kata dia kepada para petugas yang memintanya mengurangi jumlah dan beban bawaan di Plaza KAAIA, Jeddah, Rabu (6/7) seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari Jeddah, Arab Saudi.
Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan petugas. Hendrik, salah satu Petugas Teknis Garuda Indonesia Airlines, memaksa Sutipah mengurangi bawaannya. Menurut dia, maksimal beban barang bawaan yang diperbolehkan masuk kabin adalah 7 kg. “Lebih dari itu pasti tidak boleh masuk kabin,” kata dia.
Larangan petugas tak membuat Satipah tergerak mengurangi bawaannya, Hingga PPIH Daker Jeddah memberikan pengeritan dan membantunya mengurangi bawaannya. Beberapa di antaranya harus ditinggal seperti kurma, air zamzam puluhan botol minral ukuran sedang.
“Sayang sudah dibeli,” kata dia saat dikonfirmasi mengapa dia mamaksakan diri membawa barang berlebih. Informasi yang diterima Republika Sutipah tetap harus mengurangi barang bawaannya jelang masuk pesawat.
Tak hanya ‘penyelundupan zamzam’ dan kelebihan muatan. Petugas juga menemukan benda tajam berupa pisau dapur. Samidi, jamaah yang tergabung dalam Embarkasi Solo SOC I, mengatakan pisau tersebut adalah milik istrinya. Dia tak bermaksud menggunakan benda tersebut untuk niatan jahat. Alasannya membawa serta pisau itu hanya sayang mubazir bila ditinggalkan. ”Istri saya yang minta dibawa,” kata dia.