IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan Bandara Kertajati untuk menjadi embarkasi calon haji (calhaj) asal Jawa Barat.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, pihaknya tengah mengerjakan proyek perpanjangan runway bandara dari 2.500 meter, yang telah dirampungkan tahun 2017, menjadi 3.000 meter x 60 meter pada 2018.
Perpanjangan runway tersebut diharapkan membuat Kertajati dapat menampung pesawat jet berbadan lebar sehingga embarkasi haji dari Jawa Barat bisa diberangkatkan dari bandara tersebut. "Jadi tidak perlu harus ke Halim maupun Cengkareng lagi," ujar Agus lewat keterangan tertulis, Kamis (14/9).
Agus melanjutkan, Bandara Kertajati juga ditargetkan dapat mengurangi kepadatan arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, luas Terminal Kertajati didesain menampung sampai 10 juta orang per tahun.
Agus menargetkan, proyek pengembangan bandara ini dapat rampung pada pertengahan tahun depan. Untuk tahap awal, bandara yang berlokasi di Majalengka ini akan melayani 14 rute, terdiri dari 10 rute domestik dan empat rute internasional. Rute internasional yang akan dilayani yakni Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Menurut Agus, Arab Saudi memperoleh prioritas karena bisa mengurangi kepadatan Bandara Soekarno-Hatta pada musim haji maupun umrah. Namun begitu, ia menuturkan, pada mulanya konsep Bandara Kertajati ini sempat menimbulkan silang pendapat di antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Sejumlah pihak pesimistis dapat memindahkan kepadatan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati yang terpisah jarak 200 kilometer.
Melihat persoalan tersebut, kata Agus, Presiden Jokowi lalu menginstruksikan Kemenhub untuk membagi aktivitas penerbangan Bandara Kertajati guna memudahkan penduduk di timur Jakarta. "Jadi tidak perlu menerobos kemacetan Jakarta bila ingin ke bandara."