Saat berada di Masjid Nabawi, Jumat siang (29/9), tampak jumlah jamaah haji Indonesia mulai berkurang signifikan. Kondisi ini berbeda dengan pekan lalu di mana banyak jamaah haji Indonesia berseliweran di masjid dan kawasan sekitar masjid.

 

Seorang jamaah haji Indonesia Suyatmi (50 tahun) dari kelompok terbang (kloter) SOC 83 mengatakan sejauh ini secara umum kondisinya baik-baik saja. Namun, cukup banyak teman satu kloternya yang mengalami batuk dan pilek.

 

"Pelayanan dokter baik, ada yang keliling ke kamar," ujarnya saat ditemui Republika.co.id di halaman Nabawi, Jumat.

 

Dia juga mengaku layanan katering lancar dan diterima tepat waktu. Suyatmi mengatakan ia akan diterbangkan ke Tanah Air pada 1 Oktober.

 

Jamaah haji Indonesia gelombang dua masih berada di Madinah untuk melaksanakan shalat arbain atau shalat fardhu 40 waktu tanpa putus di Nabawi. Jamaah berada di sini selama delapan hingga sembilan hari.

 

Jamaah Indonesia selalu bepergian secara berkelompok. Biasanya setelah shalat, mereka berjalan-jalan di sekitar masjid dan hotel. 

 

Berdasarkan pantauan, mereka umumnya mengunjungi pertokoan di sekitar masjid dan hotel. Sejumlah jamaah masih ada yang membeli oleh-oleh, meskipun jumlah yang dibeli tidak banyak.

 

Ada juga yang membeli perhiasan emas. Selain membeli oleh-oleh, jamaah juga menikmati berbagai kuliner yang dijajakan di sekitar masjid. 

 

Seperti di taman dekat Pintu 25 Masjid Nabawi. Sejumlah jamaah haji dari berbagai negara bersantai sambil menikmati makanan. Di kawasan ini memang terdapat deretan restoran.

 

"Lagi pengen saja coba makanan di sini," kata Toto Sutarno (50) yang mencoba bakso dan ayam goreng tepung bersama istrinya Nevy Rosnawati (49) dan seorang teman.

 

Jamaah kloter JKG 53 tersebut menikmati makanan di taman dengan lesehan. Ada rumput sintetis yang dipasang. Jamaah juga bisa duduk di sejumlah gazebo yang ada.

Ikuti Whatsapp Channel Republika