Selasa 03 Oct 2017 09:42 WIB

Transportasi Jamaah Haji Perlu Evaluasi Khusus

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Transportasi haji
Foto: Republika/Heri Ruslan
Transportasi haji

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo menggarisbawahi persoalan transportasi jamaah haji. Dia ingin bus upgrade yang mengantar jamaah betul-betul dipantau agar spesifikasinya sesuai.

"Bus yang mengantar jamaah dari bandara ke hotel perlu ada evaluasi khusus," katanya, Senin (2/10).

Pada gelombang pertama, jumlah bus yang disediakan muassasah tidak sesuai dengan jumlah rombongan yang disiapkan di Indonesia. Jumlah rombongan rata-rata 45 orang. Jumlah tersebut sama dengan kapasitas kursi bus.

Yang sering terjadi, ada delapan rombongan jamaah, tetapi bus yang disediakan sembilan. Satu bus ini harus diisi sehingga satu rombongan bisa terpisah. Jumlah rombongan rata-rata 45 orang. Jumlah tersebut sama dengan kapasitas kursi bus.

"Ini berpengaruh pada tas dan pembagian paspor. Jamaah juga tidak nyaman," ujar Amin.

Mengenai koper jamaah yang terpisah dengan pemiliknya, Amin mengaku terkendala dengan kebijakan di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jamaah tidak diberi waktu cukup untuk menata tas sesuai rombongan. Permasalahan tas yang terpisah dengan jamaah jamak terjadi di gelombang pertama hingga cukup menguras tenaga petugas. Sedangkan pada gelombang dua, masalah ini hampir tidak ada.

Jamaah di gelombang pertama juga banyak yang mengeluhkan soal terlambatnya jadwal ziarah dari majmuah. Jamaah ingin begitu datang ke Madinah segera berziarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement