IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Rusia meminta tambahan kuota haji sebanyak 25 ribu orang. Usulan ini telah masuk agenda pertemuan Raja Salman bin Abdulaziz dengan pemimpin Islam Rusia, Sabtu (7/10).
"Tahun ini kuota kami 20.500, kemudian kami meminta tambhaan tiga ribu dan kami menerimanya pada menit terakhir," kata Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia Rushan Abbyasov seperti dilansir dari tass.com, Senin (9/10).
Abbyasov mengataka, Rusia kembali meminta tambahan kuota. Dia optimis, permintaannya dipenuhi. Apalagi, Saudi saat ini sedang berusaha keras untuk mengembangkan tempat-tempat suci seperti Makkah dan Madinah.
Menurut dia, kuota haji per negara dihitung dengan cara satu per seribu orang di satu daerah. Sedangkan jumlah Muslim Rusia beberapa tahun terakhir telah berkembang pesat. "Hari ini sekitar 25 juta Muslim tinggal di Rusia," ucap dia.
Permintaan penambahan kuota ini diyakini mendapat sambutan positif dari raja. Permintaan ini dapat secara resmi diberikan saat penandatangan kesepakatan dengan Kementrian Haji dan Umrah tahun 2018 mendatang saat kunjungan delegasi Rusia ke Saudi. Dalam pertemuan dengan mufti Rusia, mereka juga membahas seputar perkembangan Islam di Rusia.
Para pihak menekankan bahwa Islam sebagai agama tidak menjalankan tindakan terorisme dan kaum Muslimin tidak boleh mengikuti jalan penghancuran ini. Isu radikalisme dan ekstremisme adalah perhatian bersama, tidak hanya umat Islam, tapi juga kemanusiaan.
Serangan teroris terorganisir. Tidak hanya di Eropa, tapi di negara-negara Islam. Sangat banyak Muslim yang menderita akibat tindakan teroris ini.
"Selama periode singkat setelah runtuhnya Uni Soviet, lebih dari 8.000 masjid dibangun di Rusia. Dan pada 2015, Masjid Moskwa dibuka oleh presiden negara tersebut. Kami juga memberi tahu mereka tentang pembukaan Akademi Islam Bulgaria di Tatarstan dan tentang pembangunan dari pendidikan agama," ujarnya.