IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menuntut agar survei indeks kepuasaan pelayanan haji 2017 dilaksanakan secara lebih terbuka. Pasalnya, selama ini, Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri selama ini di danai Kementerian Agama untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Kalau kepuasaan ibadah itu kan BPS nanti yang melakukan survei. Survei itu juga harus terbuka BPS. Apa ini pesanan apa tidak? Karena selama ini BPS datang ke Arab Saudi adalah dibiayai oleh Kemenag. Ini harus dievaluasi," ujar Komisioner KPHI, Syamsul Maarif saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/10).
Dia menuturkan, hasil dari survei indeks kepuasaan itu nanti tentu bisa dilihat dari sisi pertanyaannya. Karena itu, kata dia, BPS juga harus objektif dalam mengajukan pertanyaan. "Saya kira BPS harus betul-betul objektif dan tidak monoton ukuran kepuasaan itu hanya itu-itu saja. Karena bisa jadi dari sisi aspek pertanyaan itu mendorong orang untuk menjawab puas," ucapnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, dirinya selama ini juga pernah menantang BPS untuk mengajukan pertanyaan sejauh mana pengetahuan jamaah haji tentang manasik setelah mendapat bimbingan. Namun, BPS tidak pernah memasukkan pertanyaan itu.
"Sampai sekarang nggak pernah dimasukkan itu, sudah berkali-kali saya menyampaikan itu. Karena itu, kalau dibawa penelitian bisa jadi hasilnya drop, ternyata jamaah rata-rata tidak mengetahui manasik itu," katanya.
Syamsul menilai, secara umum pelayanan ibadah haji 2017 perlu ada beberapa hal yang harus dievaluasi, seperti kesehatan jamaah, perlindungan jamaah, dan bimbingan ibadah. Saya perlu perlu evaluasi total lah. Tetapi tidak kita bisa kita pungkiri dalam beberapa hal ada kemajuan-kemajuan, itu it's oke-lah," kataya.
Pengamat haji Ade Marfuddin mengatakan, bahwa jika jamaah sudah benar-benar meniatkan dirinya untuk beridah haji, makatentunya akan merasa puas terhadap pelayanan jamaah haji tahun ini. Walaupun, kata dia, ada beberapa hal yang memang perlu dievaluasi oleh pemerintah.
"Kalau orang sudah meniatkan dirinya untuk ibadah ke sana dan mendapatkan pelayanan yang cukup seperti sekarang, mereka sudah puas. Walaupun masih ada kataring yang masih basi, katering yang tidak tepat datangnya, itu masih menjadi tatatan," ujarnya.