IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Direktorat Jenderal Kesehatan Jeddah telah mengumumkan, bahwa ratusan kasus flu babi (H1N1) baru-baru ini dilaporkan di Jeddah. Namun, tidak ada kasus kematian yang tercatat karena virus tersebut. Juru bicara Direktorat Jenderal Kesehatan Jeddah, Abdullah Al-Ghamdi, mengatakan bahwa penyakit menular itu telah terkendali dan tidak lagi menjadi ancaman.
"Sejak dimulainya musim ini, kami telah mendaftarkan 430 kasus flu H1N1 di Jeddah, dan sebagai hasil dari kampanye vaksinasi intensif yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, kami telah berhasil membantu pasien mengatasi gejala akut, yang terkait dengan infeksi virus," kata Al-Ghamdi, dilansir dari Arab News, Rabu (13/12).
Al-Ghamdi menegaskan, bahwa selama dua pekan terakhir tingkat infeksi telah menurun di semua bagian Kerajaan. Dia mengatakan, flu H1N1 terjadi setiap tahun di semua negara di dunia. Karena itu, menurutnya, ini tidak dianggap sebagai penyakit serius atau epidemi yang memerlukan tindakan kesehatan yang ketat atau tindakan pencegahan.
Al-Ghamdi mengatakan, saat ini dianggap sebagai musim di mana penyakit yang terkait dengan influenza menyebar secara lokal, regional, dan global. Namun, ia mengatakan masyarakat di semua wilayah Kerajaan Saudi tidak perlu khawatir dengan jenis influenza tersebut.
"Virus flu H1N1 tidak lagi mengharuskan pasien untuk diisolasi, seperti yang terjadi pada pasien yang terinfeksi dengan coronavirus," tambahnya.
Dia mengatakan, H1N1 hanya berbahaya bagi orang tua yang telah mengidap penyakit lain atau mereka yang tidak memiliki ketahanan biologis yang cukup untuk melawan infeksi atau penyakit. Al-Ghamdi mencatat bahwa orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien pengidap H1N1 diperiksa dan diberikan vaksin sebagai tindakan pencegahan. Pejabat tersebut menyarankan agar masyarakat Saudi menghubungi nomor 937 untuk melakukan konsultasi terkait dengan virus atau masalah kesehatan lainnya.