Kamis 14 Dec 2017 02:07 WIB

Asphurindo Kemukakan Tantangan Umrah dan Haji 2018

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Asphurindo Syam Resfiadi.
Foto: Muhammad Subarkah
Ketua Umum Asphurindo Syam Resfiadi.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Umrah dan Haji tahun 2018 dinilai akan memiliki sejumlah tantangan. Termasuk di antaranya karena penerapan pajak yang akan dimulai awal tahun depan sebesar lima persen.

Ketua Umum Asphurindo Syam Resfiadi menyampaikan, kebijakan ini diterapkan di setiap sektor bisnis. "Proyeksi tahun depan masih perlu mawas diri dan berhati-hati karena adanya penerapan ppn lima persen," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (13/12).

Sektor keperluan umrah dan haji pun tidak ketinggalan. Menurut Syam, kebijakan ini tidak akan berpengaruh signifikan. Asphurindo sendiri tidak menaikan harga meski ada kebijakan pajak baru di Saudi.

"PPN ini Insya Allah tidak terlalu mempengaruhi harga jual, masih bisa ditutupi dari keuntungan harga paket," katanya. Ia menjamin target Asphurindo masih bisa masuk dalam harga jual menengah bawah.

Sehingga, pangsa pasarnya masih lebar dan besar. Terkait target, anggota asosiasi diharapkan bisa merebut pangsa pasar menjadi 20 persen dari total satu juta jamaah. "Tahun lalu kami mendapatkan sekitar 125 ribu jamaah dari total 875 ribu jamaah, atau 14.3 persen," kata Syam.

Terkait infrastruktur, Syam menilai, Saudi sudah siap menerima penambahan jamaah. Apalagi, untuk jamaah umrah yang perputarannya cepat per 4-7 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement