IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Lebih dari 94 ribu pekerja ekspatriat (tenaga kerja asing) meninggalkan Arab Saudi pada kuartal ketiga 2017. Otoritas Umum untuk Statistik (GaStat) mengatakan, jumlah pekerja ekspatriat di sektor swasta dan publik adalah 10,6 juta pada kuartal ketiga dibandingkan 10,79 pada Q2. Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (4/1), angka itu turun sekitar 94.390 pekerja antara Juli dan September.
Pada saat yang sama, total 509.180 visa kerja dikeluarkan pada triwulan III tahun 2017. Sektor pemerintah mengeluarkan 22,3 persen visa dan sektor swasta 39,9 persen. Laporan itu menyebutkan, sekitar 37,8 persen visa dikeluarkan untuk merekrut pekerja rumah tangga.
Para pekerja ekspatriat itu pergi karena pengenaan biaya tanggungan dan pungutan pekerja asing. Laporan GaStat Q3 juga menyatakan, bahwa tingkat pengangguran secara keseluruhan di antara warga Saudi telah turun 5,8 persen dibandingkan kuartal kedua.
Laporan tersebut mengindikasikan, tingkat pengangguran di antara penduduk Saudi menunjukkan tanda-tanda stabilitas sebesar 12,8 persen. Meskipun, terjadi peningkatan jumlah pencari kerja yang baru.
Tingkat pengangguran secara keseluruhan di kalangan perempuan juga turun menjadi 21,1 persen di kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 22,9 persen. Ada 1.231.549 pencari kerja Saudi selama periode tersebut. Ini termasuk 190.822 pria dan 1.040.727 wanita.
Jumlah pencari kerja terbesar adalah kelompok umur 25-29, dengan persentase 31,3. Sekitar 45,8 persen pencari kerja adalah lulusan universitas. Menurut laporan tersebut, pria dan wanita muda berjumlah sekitar 36,7 persen dari populasi Saudi. Ini menunjukkan, sekitar 54,8 persen dari populasi terlibat dalam aktivitas ekonomi, dengan 78,4 persen di antaranya adalah laki-laki dan 19,9 persen perempuan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
