Rabu 17 Jan 2018 08:42 WIB

Muslim India Sambut Keputusan Hapus Subsidi Haji

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Muslim India
Foto: AP
Muslim India

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India menghapuskan subsidi untuk haji. Keputusan pusat yang diumumkan pada Selasa (16/1) tersebut disambut oleh cendekiawan dan organisasi Muslim di India. Mereka mengatakan, bahwa keputusan tersebut merupakan hal yang dinanti-nantikan.

Sebelumnya, bagian dari komunitas Muslim telah menyerukan subsidi senilai hampir Rs 700 crore setiap tahunnya sebagai sebuah hal buruk. Hal itu karena Alquran menyatakan bahwa anggota masyarakat harus melaksanakan ibadah haji hanya jika mereka mampu menunaikannya.

Anees Chishti, pendidik dan ilmuwan Islam serta merupakan undangan khusus di dewan pada semua Dewan Hukum Personal Muslim India, mengatakan keputusan untuk menghapuskan subsidi haji adalah hal yang baik. Meskipun disebut subsidi haji, namun para jamaah yang melakukan ibadah haji tidak mendapatkan apapun. Subsidi haji hanya sebagai pengaturan untuk mencegah maskapai Air India menderita kerugian.

"Uang itu berasal dari satu organisasi pemerintah ke bank lain. Karena uang tersebut ditawarkan kepada maskapai yang dikelola pemerintah untuk menawarkan potongan harga untuk penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai nasional," kata Chishti, dilansir dari The Indian Express, Rabu (17/1).

(Baca: Pemerintah India Cabut Subsidi Haji 2018)

Shamshuddin Tamboli, presiden Muslim Satyashodhak Mandal, mengatakan bahwa pemerintah mengikuti instruksi Mahkamah Agung pada 2012. Ketika pengadilan utama telah memerintahkan agar subsidi haji dihapuskan selama periode 10 tahun.

Bahkan pada 2012, menurutnya, umat Islam telah menyambut keputusan tersebut. Karena ini adalah bagian dari tugas keagamaan seorang Muslim untuk melakukan ziarah, hanya jika mereka mampu melaksanakannya.

"Jadi, subsidi tidak diinginkan. Saya percaya bahwa di negara sekuler seperti India, seharusnya tidak ada tempat untuk subsidi agama dan subsidi lain untuk ziarah juga harus dihentikan. Sebagai gantinya, uang itu harus diarahkan untuk perkembangan masyarakat, dengan membelanjakannya untuk proyek pendidikan atau kesehatan," kata Tamboli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement