Jumat 26 Jan 2018 14:49 WIB

Ilmuan Nigeria Perbarui Keinginan Mengakhiri Subsidi Haji

Nigeria harus mengikuti jejak India, yang baru saja mengakhiri subsidi haji.

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Muslim Nigeria
Foto: AP
Muslim Nigeria

IHRAM.CO.ID, Ulama Islam Nigeria memperbarui permintaan mengakhiri sponsor Pemerintah Federal bagi peziarah ke Makkah, Arab Saudi. Sultan Sokoto, Alhaji Sa'ad Abubakar III menyarankan Pemerintah Federal melepaskan tanggung jawab sebagai ziarah. Namun, Pemerintah Federal harus menyampaikan laporan pertanggung jawaban haji 2014-2015.

Dilansir dari New Telegraph Online pada Jumat (26/1), para ilmuwan seperti Ustaz Yunus Ibn Kethir dari Masjid Sentral Onigbodo mengatakan mengingatkan, Allah SWT tidak mewajibkan ibadah haji pada mereka yang kurang mampu. Menurut dia, Nigeria harus mengikuti jejak India, yang baru saja mengakhiri subsidi haji.

Ibn Kethir mengatakan Konferensi Nasional 2014 menyerukan penarikan keterlibatan pemerintah dalam ziarah di luar penyediaan layanan konsuler untuk menjamin kenyamanan dan keamanan peziarah saat berada di luar negeri.

"Agama, termasuk pertunjukan ziarah suci, adalah urusan pribadi. Ziarah hanya untuk mereka yang mampu membelinya," kata dia.

Pemerintah India pekan lalu menarik subsidi kepada umat Islam untuk ziarah tahunan. Menteri Urusan Minoritas Union Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan hal itu sejalan dengan agenda pemerintah memberdayakan kaum minoritas dengan terhormat. Dia mengatakan pemerintah memanfaatkan dana yang disimpan dari penarikan subsidi untuk pendidikan kaum minoritas, terutama anak perempuan.

Naqvi mengatakan jumlah subsidi haji berkisar antara 500-700 crore rupee (500 juta hingga 700 juta). Subsidi ditujukan pada maskapai penerbangan nasional Air India dan Saudi Airlines, dengan rasio 50 berbanding 50. Naqvi mengatakan penarikan subsidi tidak membuat banyak perbedaan harga tiket pesawat dari kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, Ahmedabad, Bengaluru, dan Kolkata. Kendati demikian, penarikan itu membuat perjalanan haji lebih mahal dari kota-kota kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement