Ahad 28 Jan 2018 09:55 WIB

Dari Irak ke Makkah: Rute Haji Masa Lalu

dari Kufah, Irak sedangkan rute Basara dilalui jamaah sejauh 1.200 kilometer.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Subarkah
Perjalanan kafilah rombongan jamaah haji meninggalkan kota Makkah menuju padang Arafah pada tahun 1935.
Foto: Gahetna.nl
Perjalanan kafilah rombongan jamaah haji meninggalkan kota Makkah menuju padang Arafah pada tahun 1935.

IHRAM.CO.ID, Kota Taif merupakan titik temu dua rute jamaah haji asal Irak menuju Makkah. Umat Islam menggunakan rute ini 1.277 tahun yang lalu untuk melaksanakan haji dari khalifah hingga pemerintahan Raja Abdul Aziz pendiri Saudi.

Dilansir dari Saudi Gazette,  Rute Zubaida sejauh 1.500 kilometer dimulai dari Kufah, Irak sedangkan rute Basara dilalui jamaah sejauh 1.200 kilometer dari kota Basara Irak. Kedua rute ini memiliki jalur paralel melalui jazirah Arab dariutara dan bertemu di Um Kharman, sebuah tempat yang dikenal sebagai Awtas, terletak di Aqeeq, utara Taif. Awtas juga dikenal sebagai pintu gerbang timur Makkah.

Pemerintah Saudi telah mendirikan tempat pemberhentian (stasiun) sepanjang dua rute bagi jamaah yang akan beristirahat. Terdapat kolam dan air minum.

Sejarawan Jalaludin al Suyouti dan Saad al Rasyid dalam bukunya menyebutkan stasiun ini didirikan sejak Khalifah al Mahdi al Abbasi di tahun 161 Hijriyah. Pada jalur Zubaida terdapat 27 stasiun.

Studi arkeologi menunjukkan bangunan yang dibangun sepanjang di dua jalur tersebut mengikuti desain arsitektur Islam. Bangunan ini memiliki dinding kuat cermi arsitektur Islam di masa itu. Kolam diuat bentuk persegi, persegi panjang dan melingkar. Kanal juga dibangun untuk membawa air dari lembah ke kolam. Kolam ini dikenal dengan kolam Zubaida, Kharaba dan Bareeka. Sedangkan jamaah haji biasa mengambil miqat dan mengenakan ihram di Dat Al erq.

Rute haji Basara biasanaya melewati timur laut Saudi, termasuk Wadi al Batin dan melintasi padang pasir Dahnaa untuk mencapai Qassim. Setelah itu jalannya sejajar dengan rute Zubaidah dan bertemu di Awtas, kira-kira 16 kilometer dari miqat Dat Al Erq berjarak 92 kilometer dari utara Makkah.

Raja Abdul Aziz berusaha menyediakan fasilitas dan layanan yang dibutuhkan bagi tamu Allah. Begitu juga dengan anak-anaknya sebagai penerus.

Gubernur Makkah Pangeran Khaled al Faisal berencana untuk mengembangkan Miqat Dat Al erq. Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 99 juta riyal.

Daerah yang dikembangkan seluas 25 ribu meter persegi. Masjid akan dibangun dengan daya tampung 27 ribu jamaah, 450 toilet, sistem pengeringan air hujan, tangki penyimpanan air dan parkir untuk 600 mobil di samping kompleks pertokoan, perumahan untuk imam dan muazin.n Ratna Ajeng Tejomukti

 

 

 

sumber : saudigazette.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement