Rabu 28 Feb 2018 18:34 WIB

Biro Perjalanan Harus Bisa Jaga Jamaahnya di Tanah Suci

Pemerintah Saudi memiliki banyak peraturan yang tak pernah terpikirkan negara lain.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Jamaah haji berada di Shafa menuju Marwah (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Jamaah haji berada di Shafa menuju Marwah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Biro perjalanan AliaGo Travel menegaskan biro perjalanan harus bisa menjaga jamaahnya saat berada di Tanah Suci. "Sebagai travel, kita itu sebagai perantara, harus bisa menjaga orang-orang tersebut," kata Kepala cabang AliaGo Travel Kebayoran Vivi Adil kepada Republika.co.id, Rabu (28/2).

Sehingga, menurut dia, biro perjalanan harus mengarahkan dan membekali jamaahnya dengan pesan-pesan yang bermanfaat saat berada di Tanah Suci. Sebab, Pemerintah Arab Saudi memiliki aturan dan ketentuan bagi tamu yang berkunjung ke negaranya.

Selain itu, biro perjalanan juga tak perlu melakukan aksi-aksi yang mengganggu tamu lain di negara Arab Saudi. "Namanya kita ke rumah orang, peraturan di rumah orang harus kita patuhi, kondisinya suka nggak suka harus dipatuhi aturan orang," ujar dia.

Dia mengingatkan, saat ini, pemerintah Arab Saudi memiliki banyak peraturan yang tak pernah terpikirkan negara lain, seperti, visa progresif dan lain-lain. Sehingga, jamaah haji Indonesia tak boleh berbangga menjadi negara yang cukup banyak mnegirim warganya beribadah ke Arab Saudi.

"Banyak banget Saudi punya hal-hal kecil yang tadinya tak sempat terpikirkan oleh kita sebagai orang Indonesia. Jadi di mana-mana aturan rumah orang harus ditaati," tutur dia.

Sebelumnya, viral video jamaah umrah Indonesia membaca Pancasila dan menyanyikan lagu Yaa Lal Wathan atau Syubbanul Wathan saat menjalankan sai dan tawaf. Kegiatan itu berdampak pada tindakan Arab Saudi melayangkan protes pada KBRI Riyadh. Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyatakan aksi tersebut berpotensi menganggu hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement