IHRAM.CO.ID, Jeddah — Warga dan para penumpang angkutan yang mayoritas dari mereka adalah orang asing menyambut bus angkutan umum baru di Jeddah.
Pengamalan ini didapat dari mereka berkumpul di bus Arab Saudi Public Transport Company (SAPTCO) di King Abdulaziz Street di Balad, pusat kota Jeddah, untuk naik bus.
Penumpang tampak melupakan segala kerumitan yang dialami. Semuanya menikmati perjalanan yang nyaman di bus ber-AC yang diluncurkan oleh SAPTCO sebagai lawan dari ‘haflas’ (bus mini) pribadi yang kurang terpelihara. Di sini pengunjung kantor juga menyesuaikan waktu mereka untuk pergi ke tempat kerja mereka sesuai dengan waktu bus SPATCO.
Haflas (bus mini) pribadi telah dilarang oleh Otoritas Transportasi Umum (PTA) karena mereka tidak memberikan keamanan yang diperlukan bagi penumpang. Uniknya, tanpa menyadari larangan haflas, banyak penumpang berkumpul di tempat penjemputan yang ditunjuk di Balad, Bab Sharif dan Bab Makkah.
"Saya menunggu beberapa saat di Bawadi Sitteen untuk mencari hafla untuk pergi ke Sharafiyah. Namun, kemudian mengetahui bahwa haflas telah dilarang," kata Ayub Khan, seorang ekspatriat India, di Jeddah (3/3).
"Saya mengetahui larangan tersebut saat pembalap hafla saya akhir pekan lalu mengatakan kepada kami bahwa ini akan menjadi perjalanan terakhirnya ke Balad," kata Roy Jeflin, seorang Filipina.
Menyambut layanan baru tersebut, Mohammed Zubair Alam, seorang ekspatriat Bangladesh yang sedang menunggu untuk pergi ke Kilo 14 dari Balad, mengatakan bahwa bus SAPTCO baru aman dan nyaman. Namun, banyak penumpang di bus mengatakan kepada Saudi Gazette bahwa selang waktu antara dua bus untuk rute yang sama sekitar satu jam. Mereka mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan frekuensi layanan antar-jemput.
SAPTCO telah menempatkan karyawannya di tempat bus untuk menjawab pertanyaan penumpang dan juga untuk membantu mereka mengisi ulang kartu komuter mereka. Tapi, beberapa penumpang kesulitan untuk mengisi ulang kartu mereka. Saat ini hanya tujuh rute yang ditutupi bus SAPTCO di kota ini. Beberapa rute yang jauh belum ditutup dan akibatnya banyak penumpang yang menghadapi kesulitan.