IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis turut menyesalkan soal pernyataan Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan yang mengumpat Kementerian Agama dengan kata-kata tidak pantas. Saat ini, Arteria Dahlan pun sudah meminta maaf kepada Kementerian Agama.
Kiai Cholil mengatakan bahwa kata-kata tak terpuji memang tidak pantas diucapkan oleh seorang wakil rakyat. Apalagi, ungkapan tersebut ditujukan kepada lembaga negara yang menangani masalah agama.
Menurut dia, siapa pun pasti kesal dengan maraknya kasus travel bermasalah akhir-akhir ini. Namun, wakil rakyat tidak perlu mengungkapkan sesuatu yang jauh dari kesantunan bangsa Indonesia.
"Siapa pun kesal terhadap ulah bisnis umrah yang merugikan rakyat dan harus diperbaiki, namun menggunakan kata-kata kasar sangat kontra produktif. Hal itu dapat menghilangkan tujuan baik untuk memperbaiki keadaan," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (30/3).
"Tak bisa ditolerir atas nama kekesalan itu dengan mengumpat dan memaki lembaga negara," ucapnya.
Kiai Cholil menuturkan, jika berbicara kesal, rakyat juga kesal dengan ulah para koruptor yang melibatkan wakil rakyat, termasuk korupsi kasus KTP-elektronik dengan terdakwa Setya Novanto. Namun, rakyat biasa tidak akan mengeluarkan kata-kata kotor.
"Kami yang bukan wakil rakyat yang terhormat tidak akan mengeluarkan kata-kata kotor yang tak sopan karena tidak baik bagi pendidikan anak bangsa dan tak sesuai dengan perbaikan akhlak di masa yang akan datang," kata Pimpinan Ponpes Cendikia Amanah Depok ini.