IHRAM.CO.ID, JAKARTA Kementerian Agama (Kemenag) menarget peningkatan indeks kepuasan penyelenggaraan ibadah haji pada 2018 menjadi sangat memuaskan.
"Pada 2018 diharapkan ada kenaikan, sehingga target kita 85 persen. Berubah dari memuaskan, jadi sangat memuaskan," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kemenag Nizar Ali, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan kepuasan jamaah terhadap penyelenggaraan haji di Indonesia. Ia memerinci, pada 2014 indeks kepuasan berada di angka 81,52 persen, 2015 naik menjadi 82,67 persen, 2016 naik menjadi 83,83 persen, dan 2017 naik menjadi 84,85 persen. Ia mengatakan, Kemenag menargetkan ada kenaikan menjadi 85,00 persen dengan keterangan sangat memuaskan pada 2018."Pada 2017 itu 84,85 persen, masih di ambang memuaskan", ujar dia.
Nizar mengatakan, BPS melakukan survei dengan menyasar 20 ribu jamaah haji. Survei dilakukan dengan metode kuisioner, verifikasi lapangan, serta wawancara dengan jamaah, petugas, penyedia jasa, dan pemangku kepentingan haji.
Nizar mengatakan, Kemenag mendapat mandat kebijakan penyelenggaraan haji 2018 mengalami perbaikan dari sebelum-sebelumnya. Dengan demikian, layanannya semakin dirasakan umat Islam yang hendak melaksanakan haji.
Nizar menjabarkan, pemerintah Indonesia mendapat 221 ribu kuota haji dari Kerajaan Saudi sejak 2017. Sebenarnya, jumlah itu tidak sesuai dengan KTT OKI yang memperkirakan Indonesia mendapat 211 ribu kuota haji. Penambahan 10 ribu kuota haji merupakan kebijakan yang diberikan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Namun, menurut Nizar jumlah 221 ribu sesuai dengan statistik penambahan jumlah umat Islam di Indonesia. Kan kalau mengacu ke KTT OKI, asusmsinya, jika umat Islam bertambah, maka kuota haji bertambah," tutur dia.