IHRAM.CO.ID, ADDISABABA -- Pemerintah Arab Saudi telah setuju untuk membebaskan 1.000 tahanan asal Ethiopia. Keputusan tersebut diambil setelah adanya kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed ke Arab Saudi selama dua hari.
PM Ethiopia meminta Pemerintah Saudi untuk membebaskan warga Ethiopia yang ditahan di kerajaan itu selama pembicaraannya dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salam. "Dengan demikian, total 1.000 tahanan Ethiopia akan dibebaskan besok," kata Menteri Urusan Komunikasi Pemerintah, Ahmed Shide, seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/5).
Tahanan asal Ethiopia itu terdiri dari 100 wanita dan 900 laki-laki. Namun, pihak Arab Saudi tidak menjelaskan jenis pelanggaran para tahanan. Ratusan ribu warga Ethiopia tinggal di wilayah Teluk yang sebagian besar berada di Arab Saudi.
Pejabat di Riyadh saat ini juga dalam proses mendeportasi lebih dari 500 ribu imigran gelap Ethiopia. Sejauh ini, 160 ribu imigran asal Ethiopia telah kembali negara Afrika tersebut. Adapun dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas masalah-masalah bilateral, regional dan isu global yang menjadi perhatian bersama.
Abiy mendapatkan beberapa keluhan dari para migran Afrika termasuk warga Ethiopia yang kebanyakan berkerja sebagai asisten rumah tangga di sebagian wilayah Timur Tengah. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan kembali betapa pentingnya melindungi warga Etiopia yang tinggal di wilayah Arab Saudi dan menekan agar membesakan warganya.
Hubungan diplomatik antara kedua negara cukup kuat selama bertahun-tahun. Ethiopia juga banyak yang telah berhasil mengamankan perpanjangan izin tinggal untuk warganya menyusul keputusan oleh Arab Saudi untuk mendeportasi banyak imigran Afrika ilegal.
"Kami sepakat untuk memerkuat kerja sama di bidang pariwisata, pertanian, energi dan melakukan studi untuk mewujudkan interkoneksi listrik," ujar Abiy dilansir africanews.
Putra Mahkota Arab Saudi juga berjanji untuk mendorong investor Saudi berinvestasi di Ethiopia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
