Senin 28 Sep 2020 23:16 WIB

Kemenag Kalsel Tunggu Kebijakan Pusat Terkait Umroh

Kalsel salah satu provinsi yang jumlah keberangkatan jamaah umrohnya tertinggi.

Kemenag Kalsel Tunggu Kebijakan Pusat Terkait Umroh (ilustrasi).
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Kemenag Kalsel Tunggu Kebijakan Pusat Terkait Umroh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan telah menerima informasi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan membuka kedatangan jamaah ibadah umroh dari luar negeri pada awal November 2020.

Meski sudah ada informasi itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Noor Fahmi menyatakan belum mengetahui secara pasti kebijakan secara umum nasional apalagi bagi daerahnya bisa memberangkatkan jamaah umroh ke tanah suci tersebut pada tahun ini. "Kami menunggu kebijakan pusat saja," ujarnya saat dihubungi di Banjarmasin, Senin (28/9).

Menurut dia, pemerintah pusat mengupayakan pembicaraan dengan pemerintah Arab Saudi tentunya terkait jamaah Indonesia bisa diizinkan menunaikan ibadah umroh.

"Ya, sekali lagi kita tunggu perkembangan, kita juga berdoa bersama moga pandemi Covid-19 di negeri ini cepat berakhir, hingga kita kembali bisa menjalankan ibadah umroh dan haji seperti biasa," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sejak terjadinya pandemi Covid-19 yang merebak hampir di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia dan Arab Saudi, keberangkatan ibadah umroh hingga haji pada tahun ini distop.

Padahal, Kalsel salah satu provinsi yang jumlah keberangkatan jamaah umrohnya tertinggi, dilaporkan Kemenag Kalsel sekitar 2.000 orang perbulannya. Sementara itu, untuk Kuota haji di Kalsel setiap tahunnya berjumlah 3.831 orang, daftar tunggu hingga tahun 2020 ini sekitar 100 ribu orang.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement