Rabu 06 Jun 2018 06:03 WIB

Setelah 40 Tahun, Taman dan Restoran Jeddah Alunkan Musik

Restoran dan kafetaria mengenakan biaya mulai dari 250 Real hingga 300 Real.

Pantai di kawasan Corniche, Jeddah, Arab Saudi
Foto: Arab News
Pantai di kawasan Corniche, Jeddah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JEDDAH - Kota Jeddah menyaksikan kembalinya grup band untuk bernyanyi ke restoran. Hal ini merupakan kembalinya kebiasaan di era lama beberapa dekade silam ketika suasana musik malam diselenggarakan di sejumlah taman. Tempat yang paling terkenal menggelar hiburan musik kala itu adalah "Kilo 10 Park" terletak di sebelah selatan Jeddah dan restoran Al-Attas yang terletak di Bab Sharif.

Seperti dilansir saudigazette, tempat-tempat ini sangat populer di kalangan keluarga yang menikmati kehadiran seniman Saudi dalam suasana hiburan keluarga. Suasana ini memang berbeda dari konser besar yang diselenggarakan oleh seniman Saudi terkemuka seperti Mohammed Abdo dan Rabah Saqr, dan lain-lain.

Beberapa tempat, seperti restoran dan kafetaria mengenakan biaya mulai dari 250 Real hingga 300 Real yang mencakup pesanan jus dan makan malam. Sementara di tempat lain malah tidak membebankan biaya apa pun selain pelanggan yang memesan makanan dari menu.

Seorang penulis terkemuka, DR Abdullah Manna, mengatakan nyanyian adalah bagian dari kehidupan masyarakat di Jeddah. Para penyanyi hadir di semua acara sosial. Setiap keluarga tertarik untuk menyewa penyanyi untuk tampil saat kedatangan kelahiran bayi atau pesta pernikahan.

"Orang-orang kala itu sering menyanyi sendiri. Setelah menyelesaikan latihan atau pertandingan, saya biasanya menemukan pemain dan atlet bernyanyi bersama klub olahraga Saudi,'' katanya.

Menurut Manna, kala itu memang ada taman terkenal di Jeddah di mana ada banyak kegiatan, dan nyanyian dilakukan oleh seniman dan band. Ini seperti sebagai "Taman 10 Kilo" yang terletak di sebelah selatan Jeddah, restoran Al-Attas di Bab Sharif dan kasino taman hiburan di sebelah Hotel Laut Merah yang menghadap ke Corniche.

Mannaa menceritakan tentang kebiasaan bernyanyi di Jeddah."Seorang seniman bernama Abdel Fattah Abd Rabbo  memainkan oud sampai artis lain muncul seperti artis Talal Madah, kemudian Mohammed Abdo, Fawzi Mahsoun, dan yang lainnya."

Seorang peneliti sejarah yang mengkhususkan diri di kota Jeddah, Walid Shalabi, menjelaskan bahwa di kafe-kafe ada yang disebut 'hakawati' (orang yang bercerita). Saat itu ketika orang-orang berkumpul di sekitar sang pencerita untuk mendengarkan ceritanya dan kadang-kadang memainkan oud berlatih berbeda genre nyanyian.

sumber : saudigazette
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement