IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah bertolak ke Arab Saudi untuk meninjau persiapan akhir layanan yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia, Kamis (7/6). Staf Teknis Haji II Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah, Amin Handoyo memperkirakan Menag akan tiba di Jeddah pada pukul 16.30 waktu Arab Saudi (WAS).
"Malam nanti, Menag akan langsung memimpin rapat koordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Direktur Layanan Haji Luar Negeri, serta Tim Penyedia Layanan Transportasi, Akomodasi, dan Konsumsi untuk update info persiapan terakhir," ujar Amin Handoyo melalui pesan singkatnya, Kamis (7/6).
Esok harinya, lanjut Amin, Menag akan menuju Madinah untuk meninjau layanan katering dan akomodasi di Kota Nabi. Menag juga akan meninjau kesiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah.
"Di Madinah, Menag juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Haji Arab Saudi," ungkap Amin.
Dari Madinah, Menag bertolak ke Makkah untuk meninjau persiapan sejumlah layanan jamaah haji Indonesia, mulai dari akomodasi, konsumsi, termasuk layanan kesehatan di KKHI Makkah. "Menag juga akan melakukan simulasi layanan bus shalawat yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram," kata Amin.
Usai melakukan peninjauan, Menag akan mengelar pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara. Menag dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air pada Rabu (13/06) malam waktu Arab Saudi.
Perlengkapan
Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) tengah mempersiapkan pengadaan kelengkapan alat bantu bagi jamaah haji. Tim ini disiapkan untuk membantu jamaah yang sakit,utamanya mengantisipasi kepadatan saat lontar Jumrah Aqabah pada malam pertama menginap di Mina.
Direktur Bina Haji dan Umrah Khoirizi HDasir mengatakan, kelengkapan yang disiapkan berupa tandu lipat dan kursi roda.
"Rencana pengadaan sekitar 10 dulu, karena petugasnya baru 20-an orang. Jadi 5 tandu dan 5 kursi roda," ujar Khoirizi dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Kamis (7/6).
Selain tandu dan kursi roda, lanjut Khoirizi, tim P3JH juga akan dilengkapi dengan kelengkapan P3K. Seperti diketahui, tim P3JH merupakan tim yang baru dibentuk dan pertama kali diterjunkan dalam musim haji tahun 2018 ini.
"Mereka adalah para petugas pelayanan umum, namun memiliki kemampuan medis," terang Khoirizi
Tim ini terdiri dari 20 an petugas yang berasal dari rumah sakit haji, universitasislam negeri yang memiliki prodi kedokteran, serta rumah sakit TNI/POLRI yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Agama berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan.