Jumat 06 Jul 2018 09:05 WIB

Tantangan Layanan Haji di Kenya

persiapan dan pembayaran untuk biaya yang diperlukan selalu dilakukan mendadak.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kenya
Foto: afp
Muslim Kenya

IHRAM.CO.ID,IHRAM.CO.ID,NAIROBI -- Jumlah kuota haji untuk Kenya telah meningkat 1500 kursi. Meski demikian, kuota tersebut kemungkinan tidak dapat terpenuhi seluruhnya. Pemerintah Arab Saudi telah menempatkan 4.500 slot tetapi diperkirakan hanya 4.000 calon haji yang akan berangkat ke tanah suci. 

Badan koordinasi Nasional yang merupakan dewan tertinggi dari Muslim Kenya (Supkem) telah mendesak jamaah untuk menyelesaikan persiapan mereka. Khususnya pembayaran untuk semua biaya yang diperlukan pada 15 Juli.

Ketua Supreme Council Muslim Kenya, Dr. Yusuf Nzibo, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, persiapan dan pembayaran untuk biaya yang diperlukan selalu dilakukan pada menit-menit terakhir. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan.

Nzibo dan keanggotaan dewan mengatakan banyak perubahan tahun ini sehingga persiapan tidak bisa mendadak. Proses pengurusan visa hingga akomodasi tidak bisa dilakukan jika pembayaran dana haji tidak dilakukan di awal. Sistem elektronik haji Saudi mengharuskan pembayaran uang di muka untuk layanan.

Sementara calon jamaah haji pun kesulitan mencari dana haji karena ada peningkatan biaya tahun ini. Pemerintah Arab Saudi telah menaikkan harga karena pertambahan PPN sebesar lima persen.

"Saya ingin menginformasikan kepada semua agen kami yang memfasilitasi saudara-saudara kita yang setia yang akan memenuhi pilar kelima agama kita, untuk memastikan bahwa semua pembayaran dilakukan di muka karena ini merupakan persyaratan utama dari pemerintah tuan rumah,” kata Nzibo saat konferensi pers di markas Supkem di Nairobi, Rabu (5/7) dilansir Daily Nation.

Menurutnya, penerbangan pertama jamaah akan dimulai pada 1 Oktober dan yang terakhir pada 15 Oktober. Mengenai Haji tahun lalu, Nzibo mengatakan Kenya pun masih memiliki hutang. Mereka dibiarkan dengan hutang yang belum dibayar sebesar tujuh juta shilling.

Jumlah tersebut harus dibayar sebelum melanjutkan ziarah tahun ini. Nzibo menegaskan bahwa perubahan aturan oleh pemerintah tuan rumah akan berdampak buruk bagi mereka yang tidak mematuhinya sebelum batas waktu.

"Kali ini semuanya elektronik dan kami hanya dapat mengakses persetujuan setelah semua orang menyelesaikan kewajibannya, kami tidak ingin mengulang tahun lalu," katanya.

Sementara itu, proses lain juga terus dikejar otoritas. Sekretaris Supkem Pengorganisasian Abdullahi Salat telah meminta departemen imigrasi untuk mempermudah dan mempercepat permohonan paspor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement