Senin 09 Jul 2018 06:36 WIB

Kloter Pertama Calon Jamaah Haji Nigeria Berangkat 21 Juli

Kelompok pertama jamaah haji dari negara ini dimulai dari negara Kogi.

Rep: mgrol105/ Red: Andi Nur Aminah
jamaah haji nigeria
Foto: AFP
jamaah haji nigeria

IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria (KHNN) telah mengumumkan bahwa penerbangan perdana untuk haji 2018 akan dimulai pada 21 Juli. Kelompok pertama jamaah haji dari negara ini dimulai dari negara Kogi.

Ketua KHNN, Barrister Abdullahi Mukhtar Muhammad, mengungkapkan hal ini pada Pertemuan Persiapan Akhir untuk Haji 2018 di Abuja. Dilansir Daily Trust, pertemuan itu diadakan untuk meninjau pengaturan yang sejauh ini dibuat sebagai persiapan untuk peziarahan Muslim yang akan datang. Dia mengatakan pihak berwenang Saudi telah setuju untuk melakukan latihan pengambilan data biometrik mobile.

Perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan registrasi akan melakukan perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain. Mereka  akan mendaftarkan jamaah yang akan melaksanakan haji, dari pada pengaturan sebelumnya yaitu memindahkan para jamaah ke pusat pengumpulan data yang ditunjuk.

Oleh karena itu, ia mengarahkan dewan kesejahteraan negara dan agensi yang telah sepenuhnya mengunggah rincian jamaah mereka di e-portal Haji, untuk memobilisasi jamaah mereka untuk tugas tersebut. Mukhtar Muhammad juga menginstruksikan dewan kesejahteraan negara untuk menunjukkan kesiapan mereka. Petugas haji negara ini diminta memastikan mereka menyediakan kantor yang fungsional dan sepenuhnya ber-AC. Juga siap dengan pasokan listrik dan fasilitas internet yang konstan untuk melakukan pengambilan data biometrik ini.

Baca: 1.500 Calon Jamaah Selesaikan Pembayaran Haji di Kwara

Kepala KHNN menekankan bahwa vaksin untuk inokulasi jamaah yang diperlukan sudah tersedia untuk dipergunakan kegiatan imunisasi. Dia memeringatkan pejabat negara menjalankan klinik sebagai fasilitas akomodasi jamaah mereka saat berada di Tanah Suci, karena ini bertentangan dengan peraturan Saudi.

Dia mengatakan tim medis nasional, terdiri atas 60 persen staf medis yang dinominasikan negara dan 40 persen dari KHNN. Mereka yang tetap bertanggung jawab untuk mendirikan pusat medis di Arab Saudi. "Klinik nasional ini tetap satu-satunya fasilitas medis yang diakui selain dari yang berbasis di Saudi," katanya.

Mukhtar Muhammad kembali mendesak perwakilan negara untuk menyadarkan para jamaah mereka tentang perlunya untuk tetap tinggal di rumah sampai masa penerbangan mereka tiba. Hal ini dilakukan daripada mereka menunggu pemberangkatan di kamp-kamp haji.

Mukhtar Muhammad juga mengatakan, salah satu masalah yang timbul adalah ranjang bertingkat ganda yang akan tersedia di Mina, dikenakan biaya tambahan sebesar 150 Riyal Saudi. Dia memberi tahu bahwa ini adalah perkembangan selanjutnya yang dikomunikasikan kepada KHNN dari pendirian Mu’assasah. Dengan demikian, setiap negara yang bersedia menyewa tempat tidur untuk jamaah harus menunjukkan minat mereka untuk tindakan lebih lanjut.

Di pihak operator tur, kepala operator menugaskan mereka untuk tetap fokus pada tempat haji. Mereka memita agar tidak berkompromi dengan standar dari layanan yang telah mereka bayar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement