Selasa 17 Jul 2018 09:05 WIB

Jamaah Haji Jalur Cepat Turun dari Pesawat Langsung Naik Bus

Koper jamaah akan diantar ke pemondokan.

Jamaah haji saat berada di Paviliun Haji Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji saat berada di Paviliun Haji Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika di Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Keberadaan jalur cepat keimigrasian untuk sebagian jamaah haji Indonesia memengaruhi juga pola penjemputan jamaah tahun ini. Sebagian jamaah nantinya bisa langsung menaiki bus tanpa repot mengambil koper mereka di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah.

“Yang fast track langsung menuju bus setelah keluar bandara. Kopernya nanti langsung diantarkan ke pemondokan,” kata Kasi Transportasi Daker Madinah, Iskandar, di Madinah, Senin (16/7) malam waktu setempat.

Jalur cepat itu akan dilalui jamaah dari Embarkasi Haji Jakarta-Pondok Gede yang sudah menjalani perekaman biometrik keimigrasian di Tanah Air. Sekitar 300 jamaah tersebut tiba di Tanah Suci pada Selasa (17/7).

Koper-koper jamaah tahun ini sudah ditandai dengan warna dan nomor tertentu dari Tanah Air. Hal itu diharapkan bisa mengatasi kendala tertukarnya koper jamaah antarpemondokan.

Sementara untuk jamaah lainnya, bus-bus akan menjemput di luar bandara setelah proses pemindaian biometrik dan pengambilan bagasi. Jamaah yang keluar dari Gerbang Zero bisa langsung menuju bus setelah mengambil koper. Demikian juga jamaah yang keluar melalui Gerbang Internasional. Sementara penumpang dari Gerbang Haji akan diarahkan dahulu ke paviliun untuk menunggu pemberangkatan dengan bus ke pemondokan.

Jamaah nantinya akan diarahkan para petugas haji yang sudah berjaga-jaga di bandara. Porter-porter lokal juga sudah disediakan guna mengangkut koper jamaah ke bus.

photo

Menurut Iskandar, masing-masing bus akan berisi 45 jamaah. Satu kloter dari Tanah Air biasanya akan diisi 300-an hingga 445 jamaah.

“Jadi nantinya bus untuk masing-masing kloter jumlahnya berbeda,” kata dia.

Layanan transportasi jamaah haji Indonesia tahun ini akan disediakan tujuh perusahaan bus Arab Saudi. Seluruh bus yang digunakan, diproduksi setidaknya pada 2015 kecuali beberapa yang disediakan perusahaan Rabitat Makkah yang merupakan produksi 2014. Sementara yang paling baru merupakan produksi 2018. Sebagian bus tahun ini merupakan upgrade dari yang digunakan tahun lalu.

“Insya Allah optimal untuk melayani jamaah haji,” kata Iskandar.

Sebelumnya, Kasubdit Transportasi Haji Kementerian Agama Subhan Cholid mengatakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan tiga jenis layanan transportasi darat selama di Haramain.

Pertama, transportasi antarkota perhajian, yaitu: Jeddah, Makkah, dan Madinah. Menurut Subhan, ada enam rute layanan ini. Di antaranya dari Bandara AMA Madinah ke pemondokan Madinah, Madinah ke Makkah, Bandara King Abdulaziz Jeddah ke Makkah, Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, serta dari pemondokan Madinah ke Bandara AMA Madinah.

PPIH juga menyiapkan transportasi bus shalawat. Bus ini disiapkan kali pertama pada 2008, saat dilakukan pembongkaran hotel sekitar Masjid al Haram. Waktu itu, pemondokan jamaah Indonesia yang terdekat berjarak dua kilometer, sedangkan yang terjauh sekitar 15 kilometer dari Masjidil Haram. Saat ini, jamaah yang pemondokannya berjarak 1,5 kolometer juga akan dilayani bus.

Pada 2009, untuk transportasi shalawat PPIH menjalin kerja sama dengan muassasah. Tahun berikutnya, kerja sama dilakukan dengan perusahaan Saptco dan Ummul Qurra. Saat ini, PPIH menjalin kerja sama dengan Perusahaan Bus Saptco dan Rawahel.

Jamaah haji juga akan dilayani transportasi Masyair dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, dan Mina ke Makkah. Transportasi Masyair tersebut menjadi tanggung jawab organda Arab Saudi atau naqabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement